Ketika dana terbatas, ketika tempat pentas terbatas, apakah peristiwa teater tetap bisa dilangsungkan?
Tentu saja, pentas di ruang publik sebenarnya merupakan tradisi masyarakat Indonesia. Pentas di ruang publik juga menjadi bagian dari ritual masyarakat seperti pesta setelah panen, persiapan tanam padi, upacara pernikahan, dan lain-lain. “Kesenian dan publiknya menjadi jauh karena pemerintah tidak bisa menjembatani,” ungkap Afrizal. Monolog di ruang publik merupakan jembatan bagi seni dan masyarakatnya.
Festival monolog DKL 2014 rencananya akan diikuti peserta dari berbagai daerah di Provinsi Lampung, dan tidak menutup kemungkinan dari luar Lampung. “Teman-teman di Jogja mengkomfirmasi kesediaannya untuk menjadi pesertan nantinya,” Ujar Ahmad Djusmar ketua Komite Teater Dewan Kesenian lampung.
“Kali ini peserta diberi tantangan untuk merespon ruang pementasan sederhana di Graha Kemahasiswaan (Gd. PKM) Lt 1 Universitas Lampung yang jika siang hari berfungsi sebagai jalan. Tempat ini dipilih sebagai alternative bagi peristiwa teater di Lampung yang sesungguhnya telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun lalu. Artinya peristiwa teater bisa dilangsungkan meski hanya didukung dengan fasilitas sederhana, dan tidak terlalu berpusat pada Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung. Program ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan gairah perteateran di kalangan mahasiswa (kampus) yang meredup beberapa tahun terakhir,” imbuhnya.
Komite Teater Dewan Kesenian Lampung (DKL) menjadikan Festival Monolog DKL 2014 sebagai program utamanya. Festival Monolog yang akan dilaksanakan pada; Hari Jum’at – Minggu, 28 s/d 30 Nopember 2014 , bertempat di Graha Kemahasiswaan (Gd. PKM) Lt 1 Universitas Lampung Bandarlampung
Ahmad Djusmar menjelaskan bahwa kegiatan ini bisa diikuti oleh kelompok Teater atau perorangan. Kategori Umum (pelajar, mahasiswa, atau siapapun) yang telah mendaftarkan diri dan menyatakan kesediaannya. Penampil terbaik ditentukan dewan juri, mereka yang menentukan peserta lomba yang meraih nilai tertinggi di masing-masing nominasi yang diperebutkan, yaitu : 1) Penyaji Terbaik I mendapatkan hadiah sebesar Rp1.500.000,- 2) Penyaji Terbaik II mendapatkan hadiah sebesar Rp1.000.000,- 3) Penyaji Terbaik III mendapatkan hadiah sebesar Rp750.000,-
Ketentuan fest Monolog 2014: setiap pentas monolog membawakan satu naskah (Bebas), Jumlah pemain 1 orang, Durasi pementasan, maksimal 30 menit, 4. Pementasan dilaksanakan di Graha Kemahasiswaan (Gd. PKM) Lt 1 Universitas Lampung Bandarlampung.
Fasilitas yang disediakan panitia adalah Kelengkapan panggung seperti Backdrop (hitam/putih), tata cahaya, sound system, (sket gedung, panggung dan lampu). Panitia tidak menyediakan konsumsi, transportasi dan akomodasi peserta selkama kegiatan.
Registrasi peserta dibuka sejak tanggal 1 Oktober s/d 25 Nopember 2014, peserta lomba monolog akan dihubungi panitia untuk Pertemuan Teknis pertunjukan yang akan dilaksanakan adalah pada tanggal 26 November 2014.
Calon peserta wajib mengirimkan ke panitia a. Bisa berupa hard copy/soft file; 1) Biografi komunitas, 2) Naskah yang akan dipentaskan,3) Tim Produksi, 4) Sket setting panggung dan lampu yang akan dipentaskan, 5) Surat kesediaan sebagai peserta yang telah ditandatangani oleh yang bersangkutan.
Panitia tidak memungut biaya registrasi dari peserta. Technical meeting akan dilaksanakan pada: Tgl 26 November 2014, di Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung, pukul 15.00 wib s.d selesai.
Technical meeting diikuti oleh 1 atau 2 orang perwakilan peserta lomba dari masing-masing komunitas. Bagi peserta yang tidak mengikuti technical meeting dianggap setuju dengan hasil technical meeting.
Peserta dapat mengirimkan konfirmasi kesediaan sebagai peserta festival monolog DKL 2014 ke email; gebe.de.alaexander@gmail.com Atau Kantor Dewan Kesenian Lampung yang beralamat di Jl. Pemuda, Kompleks PKOR Way Halim Bandar Lampung. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi GB (081272533337), Djusmar (082281715180)