Penyair Ahmadun Yosi Herfanda itu bawannya serius. Jarang sekali dia melucu, apalagi melucu di acara televisi. Namun, begitu dia melucu lewat komentar di Facebook, tawa pun tak tertahan.
BERPENGARUH:
Suatu hari, di sebuah hotel di Puncak, Bogor, diadakan lomba
kentut para sastrawan terkemuka. Barang siapa yang kentutnya paling bau, dan
mampu membuat sastrawan lain terpaksa keluar dari ruang lomba, akan dinobatkan
sebagai “Sastrawan Paling Berpengaruh”.
“tuuuuutttt”, suaranya keras, tapi hanya dapat mebuat sastrawan lain
tertawa, karena sama sekali tidak bau. Disusul sastrawan yang agak muda,
“tuet tuet tuet”, gagal lagi, karena hanya suaranya yang lucu dan
bikin ketawa.
aneka kentutnya dan gagal berpengaruh baunya, tibalah giliran sastrawan yang
paling mua, “duuussss”, suaranya aneh dan bauknya luar biasa.
Sastrawan yang lain pun dibuat tak tahan lagi, dan semua segera meninggalkan
ruangan.
dinobatkanlah dia sebagai “Sastrawan Indonesia Paling Berpengaruh
Sepanjang Zaman”. Begitulah, alkisah, cara pemilihan sastrawan paling
berpengaruh versi kisah sastra abal-abal…..