Ini Alasan yang Sebenarnya Kenapa Khrisna Murti Dicopot dari Jabatannya sebagai Wakapolda Lampung

Kombes Pol Krishna Murti
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Kenaikan status Polda Lampung dari Polda Tipe B menjadi tipe A, diiringi dengan pencopotan Wakil Kepala Polda Lampung Kombes Khrisna Murti. Pencopotan itu megejutkan karena Kombes Pol Krishna Murti belum genap  dua bulan bertugas sebagai Waka Polda Lampung. Polisi yang dikenal beken dan penuh inspiratif ini, dimutasikan sebagai Kabag Kembangtas Divisi Hubinter Polri.

Pemutasian Kombes Krishna Murti tertuang dalam Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolri No.ST/2325/IX/2016 tertanggal 23 September 2016. Uniknya lagi dan banyak menjadi perhatian publik, kursi jabatan Wakapolda Lampung yang akan ditinggalkan Kombes Pol Krishna Murti justru dikembalikan lagi kepada Kombes Pol Bonifasius Tampoi, Wakapolda Lampung yang digantikan oleh Krishna.

Alasan Mabes Polri mencopot Kombes Pol Krishna Murti dari Jabatannya sebagai Wakapolda Lampung, selain kenaikan status Polda Lampung menjadi tipe A dan Indonesia akan menjadi tuan rumah sidang Interpol yang akan diikuti 190 negara pada November 2016 mendatang.

Mabes Polri membutuhkan tenaga yang berpengalaman di luar negeri, dengan keberadaan Krishna di Hubungan Internasional, akan sangat mendukung untuk suksesnya sidang Interpol tersebut.

SIMAK: Jabatan Wakapolda Lampung: Pangkat Brigjen Itu Bukan untuk Khrisna Murti

“Pemutasian Krishna, tidak ada kaitannya dengan isu yang beredar. hal yang mendasari Krishna dimutasi, Polda Lampung berubah jadi tipe A. Jabatan Wakapolda, akan diisi pejabat Polri Bintang Satu (Brigjen),”ujar Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Suslistyaningsih,
Sabtu (24/9/2016).

Dikatakannya, Kombes Pol Krishna Murti ditarik ke Mabes Polri menjabat sebagai Kabag Kembangtas Divisi Hubinter Polri. Pengganti Krishna adalah, Bonifasius Tampoi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakapolda Lampung dan saat ini menjabat sebagai Selem Lemdikpol.

Khrisna Murti Ditarik ke Mabes Justru karena Polda Lampung Naik Status

Mengienai pemutasian Krishna Murti yang begitu cepat, padahal baru dua bulan menjabat Wakapolda Lampung. Sulis menuturkan bahwa Polda Lampung naik menjadi tipe A, maka yang harus menjabat Wakapolda Lampung adalah pejabat senior.

Krishna Murti, kata Sulis, merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 91, sehingga terlalu muda untuk jadi Wakapolda Lampung yang naik tipe A. Pemutasian Krishna Murti, sesuai penilaian Wanjak.

BACA: Jumat Keramat dan Cerita Lain tentang Kombes Khrisna Murti

“Polda Lampung inikan naik menjadi tipe A, Kapolda akan jadi bintang dua (Irjen) dan Wakapolda jadi bintang satu (Brigjen). Jadi yang mengisi jabatan Wakapolda, haruslah pejabat senior dan Pak Boni itu kan senior. Dia dinilai lebih tepat menduduki jabatan Wakapolda kembali,”kata Sulis, seperti halnya yang diungkapkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar.

Dengan adanya pernyataan tersebut, pengganti Krishna Murti adalah Wakapolda Lampung sebelumnya Bonifasius Tampoi. Anehnya Kombes Pol Bonifasius Tampoi pun, masih berpangkat Kombes sama seperti dengan Krishna Murti bukanlah bintang satu (Brigjen) seperti yang diungkapkan Irjen Boy Rafli Amar maupun AKBP Sulistyaningsih.

Di luar soal penggantian itu, memang ada rumor miring tentang Kombes Khrisna Murti. Namun, Mabes Polri menyatakan pergantian Wakapolda Lampung tidak terkait dengan hal itu.

Diketahui sebelumnya, beredar isu mengenai Krishna Murti, diduga terlibat kasus pemukulan terhadap teman wanitanya berinisial NW. Tidak hanya itu saja, Krishna pun diduga berselingkuh dengan beredarnya video dirinya yang mengendong seorang bayi dan direkam wanita.

Kasus tersebut, saat ini tengah ditangani Propam Mabes Polri, baik Krishna maupun wanita berinisial AW yang disebut kawin siri membantah adanya hubungan spesial dengan Krishna. Begitu sebaliknya, Krishna pun membatah bahwa itu tidak benar dan hanyalah isu liar saja.

Meski demikian, Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak percaya begitu saja dengan pernyataan keduanya, Kapolri akan tetap mendalami mengenai video tersebut.