Kasus Mutilasi Anggota Dewan, Keluarga Pansor Akui Brigadir Medi Andika Dekat dengan Korban

Rumah tersangka Brigadir Medi Andika di Kompleks Perumahan Permata Biru, Sukarame, Bandarlampung.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin |Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Keluarga korban pembunuhan dan mutilasi, M Pansor Anggota DPRD Bandarlampung mengakui, bahwa oknum polisi Brigadie Medi Andika memang dekat dengan korban. Hal tersebut, dikatakan oleh Aslan Sobri kakak sepepu M Pansor, Kamis (28/7/2016).

“Ya saya tidak menyangka saja dan benar-benar tidak percaya kalau salah satu terduga pelaku yang membunuh Pansor itu Brigadir MA,”ujar Aslan saat ditemui di rumahnya, Kamis (28/7/2016).

Menurutnya, Brigadir MA dan TA memang dikenal dekat dengan keluarga almarhum Pansor. Mereka  sering bertemu dan berkumpul untuk makan bersama.

SIMAK: Anggota Polresta Bandarlampung Jadi Tersangka Pembunuhan-Mutilasi Anggota DPRD

“Mereka ini sering bertemu dan mentraktir makan bersama, dengan keluarga kami juga sudah kenal,”ucapnya.

Aslan mengatakan, ia dan keluarga hingga saat ini masih benar-benar tidak menyangka bahw MA dan TA kedua teman dekatnya sebagai terduga pelaku yang telah membunuh bahkan memutilasi saudara sepupunya, M Pansor.

“Kami sebagai keluarga belum mengetahui, masalah apa yang melatarbelakangi mereka (MA dan TA) hingga tega membunuh Pansor secara keji,”ungkapnya.

Kalau permasalahan bisnis, kata Aslan, ia merasa bahwa hal tersebut tidak ada kaitannya. Karena Pansor sendiri, tidak memiliki usaha yang berkaitan dengan pihak polisi. Apalagi mengenai masalah legislator, sepertinya juga tidak ada.

“Jadi sampai saat ini kami belum mengetahui, Pansor dibunuh lantaran apa,”kata dia.

Saat disinggung apakah adanya dugaan masalah wanita, Aslan mengaku, tidak mengetahui masalah hal tersebut.

Sementara untuk terduga TA, Aslan menuturkan, pihak keluarga juga mengenal dekat dengan TA. Bahkan sebelumnya, sempat dibantu menjaga rumah toko (ruko) di Pasar Tugu.

“Kami sekeluarga berharap, kasus ini agar dapat diungkap dengan sejelas-jelasnya. Siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan keji itu, dihukum setimpal dan sesuai hukum yang berlaku,”harapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Teraslampung.com, korban M Pansor dan tersangka Brigadir Medi Andika keduanya adalah teman dekat dan teman kuliah di salah satu universitas di Bandarlampung. Selain itu, korban Pansor dan tersangka Medi Andika sama-sama berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan.

Brigadir Medi Andika, sebelumnya bertugas di daerah Tanggamus, lalu berpindah tugas ke Polresta Bandarlampung. Pada Saat di Maolresta Bandarlampung, Medi bertugas sebagai ajudan Kapolresta Bandarlampung dimasa kepemimpinan Kombes Pol Dwi Irianto.

Selanjutnya, setelah tidak lagi menjadi ajudan Kapolresta Bandarlampung, Medi berpindah tugas di bagian Intel dan Provost Polresta Bandarlampung.

Ikuti Topik Berita: Pembunuhan Anggota DPRD Bandar Lampung