Kemenag Kerahkan 100 Armada Angkutan Logistik ke Sulbar

Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Tidak kurang dari 100 armada yang terdiri dari truk dan mobil berderet memadati halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Di dalamnya, terdapat ratusan box bantuan logistik yang akan dibawa ke titik pengungsian penyintas gempa Sulawesi Barat oleh Tim Tanggap Darurat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan yang dipimpin Fathurrahman.

“Seluruh armada ini akan kita berangkatkan hari ini untuk mengangkut bantuan logistik bagi penyintas gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat,” tutur Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel Kaswad Sartono yang hadir mewakili Kakanwil Kemenag Sulsel, Kamis (21/01).

Logistik ini menurut Kaswad merupakan sumbangan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Kanwil Sulawesi Selatan dan 24 Kankemenag Kabupaten/Kota se-Sulsel. “Karena kami salah satu provinsi yang terdekat, maka kami merasa perlu untuk bergerak lebih cepat untuk membantu saudara-saudara kita di Sulbar,” ujar Kaswad.

Bantuan yang diberikan, menurut Kaswad, terdiri dari uang tunai, kebutuhan bayi, obat obatan, selimut, terpal/tikar, sembako, dan makanan siap saji seperti bubur bayi instant, ikan kaleng, serta mie cup. Ia menjelaskan, dalam pengiriman logistik ini, Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan juga mendapatkan bantuan pengawalan dari Polres Kab. Pinrang dan dibantu Crew Kemenag Bikers dengan menempuh perjalanan darat.

Kantor Kemenag Kab. Pinrang dipilih sebagai titik kumpul karena Kabupaten ini yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sulbar, meskipun jarak tempun dari kabupaten Pinrang ke Titik Lokasi Bencana yang masih berjarak ratusan kilometer. Bila dalam kondisi normal, perjalanan darat Pinrang-Majene akan ditempuh selama tiga hingga empat jam. Sementara perjalanan darat Pinrang-Mamuju akan ditempuh dalam waktu enam hingga tujuh jam.

 

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalop BNPB) melaporkan per 16 Januari 2021 pukul 02.00 WIB, sebanyak 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat.

Sedangkan di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian.

Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan.

Selain itu, korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.

“Semoga seluruh personil Tim Tanggap Darurat Kanwil Kemenag Sulsel dalam melaksanakan misi kemanusiannya bisa berangkat dan pulang dengan selamat dan lancar dalam perjalanan,” harap Kaswad.

“Serta donasi yang telah kita kumpulkan bisa terdistribusi dan diterima baik serta bermanfaat dalam membantu meringankan sedikit beban bagi warga dan korban yang terdampak bencana di Sulbar,” imbuhnya.