189 Personel Brimob Lampung Jaga Pemudik di Kereta Api

Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin/teraslampung.com

Anggota Brimob Lampung saat pelepasan personel Operasi Ketupat 2015 oleh Kapolda Lampung di Lapangan Korpri Kompleks Pemprov Lampung, Kamis lalu (9/7/2015).

BANDARLAMPUNG- Sebanyak 1.522 personel Polda dan jajaran setingkat Polres/Polresta untuk mengamankan arus mudik dan balik lebaran 1436 H tahun 2015, telah dilepas oleh Kapolda Lampung Brigjen  Edward Syah Pernong, Kamis lalu (9/7). Dari sejumlah itu, sebanyak 189 personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Lampung di BKO kan (bawah kendali operasi) ke PT Kereta Api Indonesi (KAI).

Kapolda Lampung Brigjen  Edward Syah Pernong melalui Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih mengatakan, pengamanan arus mudik dan balik mulai dari H-7 hingga H+ 7 melibatkan beberapa kesatuan. Dari personel Polri khususnya anggota Brimob, di BKO-kan kepada PT Kereta Api Indonesia Subdivre III.2 Tanjungkarang sebanyak 189 personil, kemudian ditambah dari TNI AL dan TNI AD. Mereka, dilengkapi dengan peralatan lengkap dan senjata laras panjang.

Penempatan 189 personel Brimob di PT. KAI, yakni untuk menjamin keamanan dan keselamatan bagi para pemudik. Khususnya untuk mengantisipasi dari kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas), dan aksi kejahatan lainnya saat berada di kereta api. Pengamanan itu juga, dilakukan di setiap stasiun kereta api atau di tempat pemberhentian.

“Tugas mereka, menjaga keamanan selama arus mudik lebaran di setiap stasiun kereta api dan didalam gerbong. Pengamanan dari wilayah Lampung, sampai ke perbatasan masuk wilayah Palembang dan dibantu oleh personel dari Polda Sumatera Selatan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik,”kata Sulis, Sabtu (11/7).

Personel Brimob yang di BKO-kan kepada PT KAI, kata Sulis, harus memeperhatikan beberapa hal lainnya. Yakni dengan meningkatkan kewaspadaan dari segala bentuk tindak kejahatan, baik itu di setiap stasiun kereta api atau saat kereta api sedang dalam perjalanan.

Mereka  juga harus memperhatikan keadaan cuaca dan kesehatan, serta menjaga hubungan baik dengan instansi lain yang bertugas dalam pengamanan lebaran.

“Personil yang ditugaskan di pengamanan Kereta Api, harus mengecek peralatan sarana dan prasarananya. Karena jika sudah berada dilokasi yang memang penempatannya jauh, tidak ada lagi meminta dukungan untuk peralatan. Petugas yang ditempatkan, harus selalu siap walau tugas itu jauh dari tempat keramaian,”ujarnya.

Terpisah, Manager Humas PT KAI Subdivre III.2 Tanjungkarang, Muhaimin menuturkan, anggota brimob tersebut ditempatkan di 26 stasiun dan di sepanjang jalur rawan kejahatan. Titik-titik rawan sepanjang jalur perlintasan rel kereta api, akan diawasi dengan kendaraan patroli roda dua dan roda empat.

“Ini merupakan operasi khusus (opsus) kaitannya dengan pelayanan pengamanan lebaran, dan itu diberlakukan semua kelas kereta baik ekonomi maupun bisnis Baik waktu boarding, masuk kereta, dan di dalam kereta itu sendiri,”kata Muhaimin.

Kemudian kaitan dengan pengamanan penumpang kereta api saat dalam perjalanan, sambung Muhaimin, setiap gerbong dipastikan dijaga dua orang anggota dari Polsus KA dan satu orang Anggota Brimob dan dari TNI. Kemudian untuk pengamanan di setiap stasiun, dijaga sesuai dengan kebutuhan.

“Pengamanan dilakukan di Stasiun, dalam gerbong dan sepanjang jalur perlintasan rel. Kami ingin menjamin keamanan dan keselamatan penumpang, selama arus mudik dan balik melalui jalur kereta api. Karena ini sudah menjadi program tetap (Protap) baik itu di seluruh Jawa maupun di Lampung sendiri,”terangnya.