3.979 Personel Gabungan TNI-Polri Siap Amankan Mudik Lebaran di Lampung

Pemudik tiba di Pelabuhan Bakauheni, Kamis (20/4/2023).
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM–Kepolisian daerah (Polda) Lampung, menerjunkan sebanyak 3.979 personel gabungan siap melakukan pengamanan saat arus mudik dan balik lebaran Idulfitri 1446 H pada Operasi Ketupat 2025 di Provinsi Lampung. Operasi ini, bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari mengatakan, giat Operasi Ketupat Krakatau 2025 ini, sebanyak 3.979 personel gabungan dari Polri-TNI, Basarnas, BPBD, Brimob, Sat Pol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan stakehelder lainnya diterjunkan.

Ribuan personel gabungan tersebut, ditempatkan disejumlah titik Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan) baik jalur rawan kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, bencana alam dan pusat-pusat keramaian.

“Kami siapkan strategi matang untuk mengamankan arus mudik dan balik lebaran 2025. Operasi Ketupat Krakatau ini, berlangsung selama 17 hari dimulai hari ini (Minggu) 23 Maret hingga 8 April 2025,”kata Yuni, Minggu (23/3/2025).

Selama gelaran Operasi Ketupat Krakatau 2025 tersebut, kata Yuni, Polda Lampung beserta Jajaran (Polres/Polresta), menyiapkan 81 Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan) di beberapa titik strategis. Termasuk jalur mudik seperti pelabuhan, terminal dan lokasi wisata yang diprediksi ramai selama libur lebaran.

Titik-titik pos tersebut adalah, 20 Posyan diperuntukkan bagi layanan kesehatan, istirahat pemudik dan informasi lau lintas, 60 Pospam berada di daerah rawan kecelakaan, kemacetan serta kriminalitas dan 1 Pos Terpadu yang terpusat di Pelabuhan Bakauheni untuk pengawasan dan pengendalian operasional.

“Puluhan pos tersebut, tersebar di sepanjang jalur lintasan pemudik baik itu jalur arteri di Lampung dan juga di ruas jalan tol. Pos-pos ini juga, bisa dimanfaatkan pemudik untuk beristirahat dan melaporkan suatu peristiwa maupun kejadian tertentu,”ujarnya.

Perlintasan jalur mudik di wilayah Lampung ini, yakni jalan tol JTTS, jalur arteri Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Jalan Lintas Tengah (Jalinteng), Jalan Lintas Pantai Timur (Jalinpantim) dan Jalan Lintas Barat (Jalinbar).

Menurutnya, puncak arus mudik lebaran diprediksi pada 28 Maret 2025, dengan jumlah penumpang diperkirakan mencapai lebih dari 125 ribu orang per hari dan 20 ribu lebih kendaraan yang melintas.

Sementara puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+4 dan H+5 lebaran, dengan jumlah penumpang mencapai 158 ribu orang lebih per hari dan sekitar 26 ribu lebih kendaraan.

“Untuk mengatasi lonjakan tersebut, Polda Lampung bekerjasama dengan instansi terkait termasuk PT ASDP Indonesia Feri (Persero) untuk meningkatkan kapasitas angkut kapal dan mengoptimalkan sistem penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni,”kata dia.

Ia menambahkan, beberapa hal yang menjadi skala prioritas dalam Operasi Ketupat Krakatau 2025 ini, yakni strategi dan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan kepadatan lalu lintas selama arus mudik-balik lebaran.

Seperti antsipasi kemacetan dan kepadatan kendaraan, terutama di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni dan jalur tol. Kemudian potensi kejahatan C3 (Curas, Curat dan Curanmor), tentu menjadi fokus utama kepolisian. Bahkan, pihaknya telah membentuk tim khusus antibegal untuk keamanan pemudik.

“Pastinya, kami berikan rasa aman dan nyaman. Dengan kesiapan Operasi Ketupat Krakatau 2025 ini, masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik dan balik lebaran dengan aman, lancar dan nyaman sehingga bisa merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halamannya,”pungkasnya.

Zai I Teraslampung