9 dari 19 Jenazah Korban Penembakan Papua Sudah Teridentifikasi

Keluarga korban mengikuti proses serah terima jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di hanggar Avco Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat, 7 Desember 2018. (ANTARA via Tempo.co)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letnan Kolonel Infanteri Dax Sianturi menyatakan sampai pukul 12.00 WIT, sudah ada 19 warga sipil yang ditemukan meninggal dunia dan 24 warga sipil yang ditemukan selamat dalam insiden penyerangan yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua.

“Dari 19 korban yang meninggal, sembilan jenazah sudah teridentifikasi dan diserahkan kepada PT Istaka Karya. Tujuh jenazah sedang dalam proses otopsi, dan tiga belum ditemukan,” kata Dax melalui pesan singkat, Jumat, 7 Desember 2018.

Kesembilan jenazah yang sudah teridentifikasi itu adalah Agustinus T, Jepry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus, Muh. Agus, Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi dan Yusran. Seluruhnya telah dipastikan merupakan karyawan PT Istaka Karya. Sedangkan untuk proses identifikasi dan otopsi, kata Dax, akan dilakukan di Rumah Sakit Charitas Timika.

Adapun korban dari personel gabungan TNI-Polri tercatat ada tiga orang. Satu orang anggota TNI bernama Serda Handoko meninggal. Sedangkan dua lainnya, satu anggota TNI Pratu Sugeng dan satu anggota Polri, Bharatu Wayu, mengalami luka tembak.

Sebelumnya, puluhan orang pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Nduga, Papua, dibunuh kelompok bersenjata TPNPB pada Senin malam, 3 Desember 2018. Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom mengatakan penyerangan itu dipimpin Egianus Kogoya sebagai Panglima Komando Daerah Operasi III TPNPB.

Sebby pun membenarkan bahwa kelompoknya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM), bertanggung jawab atas pembunuhan pekerja proyek di Nduga, Papua. Menurut dia, penyerangan dilakukan dengan alasan untuk menuntut kemerdekaan Papua Barat.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan jajarannya akan membentuk Tim Keamanan Bersama TNI-Polri untuk memperlancar proses pembangunan kembali fasilitas jembatan maupun Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga. Selain itu, Panglima TNI akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera melanjutkan kembali pembangunan jembatan dan Jalan Trans Papua di Nduga.

Tempo.co