Ada Paradoks dalam Pengembangan Kopi Lambar

Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus
Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus
Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com – Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengungkapkan paradoks pengembangan kopi robusta di Lampung Barat. Menurut Parosil, di tengah menggeliatnya bisnis kopi robusta petik merah dan kampanye Lambar sebagai produsen robusta terbaik, prioduksi para petani kopi juatru menurun.

“Sebanyak  20 persen produlsi kopi nasional berasal dari Lampung. Dari 20 persen itu, sebagian besar diproduksi petani Lampung Barat. Kopi robusta menjadi andalan Lampung Barat. Sebab itu, kopi di Indonesia, saya berharap media massar bisa membantu mempromosiikan kopi robusta Lambar,” kata Patosil Mabsus pada pembukaan  Seminar Kopi Nasional, di Kelurahan Sekincau, Kecamatan Sekincau, Sabtu siang (21/7/2018)

Parosil berharap agar para anggota kelompok tani di Lambar terus menambah wawasannya untuk peningkatan produksi kopi dan melakukan penanganan pascapanen.

“Seminar Nasional Kopi ini  merupakan sarana bagi para petani untuk belajar,” katanya.

Parosil mengatakan, selama ini pupuk masih menjadi kendala bagi para petani Lambar meningkatkan prilodulsi kopi.

“Rata-rata prrouksi kopi petani Lambar per hektarenya masih kurang dari 1 ton. Salah satunya karena masalah pupuk. Sebab itu, Pemerintah Pusat melalui Dirjen Produksi dan Pemasaran Hasil Pertanian RI, untuk menambah pasokan pupuk subsidi untuk masyarakat Lambar ” kata dia.

Hadir pada kesempatan tersebut, kepala bidang ekonomi kreatif indonesia, Ir. Bambang MM., Kementerian Pertanian dari Dirjen Produksi dan Pemasaran Hasil Pertanian, Ir. Dedi Junaidi, Dewan Kopi Nasional Steven Low, Unsur Pengusaha, M.Khadafi Ketua, Ketua Aeki Lampung , Mukhtar Lutfi, Nestle Junda Manager, Musisi Muda Lampung Joko Ariswanto, dan kelompok-kelompok petani.