Feaby/Teraslampung.com
KOTABUMI–Bupati Agung Ilmu Mangkunegara mengimbau warganya agar lebih berhati – hati terhadap bujuk rayu kelompok keagamaan yang mengajarkan paham yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebab, kelompok keagaaman yang diduga mengajarkan ajaran yang menyimpang itu disinyalir telah ‘berkembang di daerah Candimas, Kecamatan Abung Selatan dan Kecamatan Abung Semuli. Pemimpin aliran ini mengaku sebagai Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
“Jadi, saya imbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan aliran sesat tersebut karena sangat berbahaya bagi akidah,” imbau Bupati Agung, usai kunjungan kerja di Desa Sumber Arum, Kecamatan Kotabumi, Rabu (8/4).
Para penganut aliran sesat ini, masih menurut Agung, mengiming – imingi calon anggotanya dengan naik haji atau umroh secara gratis. Setelah calon korban berhasil direkrut, para penganut aliran itu menyebarkan ajaran sesat seperti melawan seorang suami itu tidak dosa, mengajarkan tata cara shalat dan dua kalimat syahadat yang telah diubah.
“Masyarakat harus sadar dan jangan berdiam diri saja. Kalau ada yang mencurigakan, segera laporkan agar mereka tidak berkembang di sini,” tegas suami Endah Kartika Prajawati tersebut.
Di lain sisi, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Lampura, Budi Cipto Utomo menyatakan bahwa aliran sesat yang ada di daerah Candimas itu bernama Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Kelompok ini merupakan kelanjutan dari millah Ibrahim, sebuah gerakan yang sudah dilarang orang Pemerintah. Pemimpinnya yang mengaku sebagai Nabi terakhir pun telah dipenjarakan.
“Hendaknya masyarakat turut waspada dan hati-hati. Kalau ada hal yang berbeda dari kebiasaan beragama sehari – hari, segera laporkan kepada pihak yang berwajib,” katanya.