Aher dan Anis Bersaing

Bagikan/Suka/Tweet:

Zaenal Muttaqien, Fernanda Gunsan/Teraslampung.Com

Aher (kaskus.co.id)

Bandung—Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta bersaing untuk menjadi Calon Presiden Indonesia yang diusung PKS pada pilpres, Juli 2014.

Calon tunggal presiden RI dari PKS baru akan diumumkan setelah pileg 9 April 2014, untuk melihat perolehan suara legislatif dan hasil survey.
Minggu (02/03) pagi, ribuan kader dan simpatisan PKS Kota Bandung menggelar apel siaga menjelang Pileg 9 April dan Pilpres 9 Juli 2014.

Dalam apel siaga tersebut, hadir Presiden PKS Anis Matta dan kader PKS yang juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Di hadapan para kader dan simpatisan, Anis maupun Aher menyatakan siap untuk maju sebagai calon presiden dari PKS. Bahkan keduanya juga mengklaim punya pendukung masing-masing dan baliho pemenangan Pilpres 2014.

Anis Matta mengatakan, selain dirinya dan Ahmad Heryawan, juga ada Hidayat Nur Wahid yang juga masuk dalam bursa bakal calon presiden dari PKS. Calon tunggal balon presiden RI dari PKS akan dipilih berdasarkan hasil survey dan perolehan suara pada Pileg 9 April 2014.

Sementara Aher yang juga bakal calon presiden yang akan diusung PKS mengatakan, kesiapannya jika nantinya ditetapkan sebagai calon prsiden dari Partai Keadilan Sejahtera.

Dia mengaku, saat ini tengah melakukan sosialisasi di tengah kesibukannya sebagai gubernur Jawa Barat. Namun, ia menyatakan, kegiatan sosialisasi pencalonan dirinya sebagai calon presiden dari PKS tidak mengganggu tugas-tugsnya kepala daerah.

Meski bersaing untuk dicalonkan sebagai presiden dari PKS, keduanya mengaku, tidak saling menjegal. Tidak ada rivalitas di antara keduanya untuk ditetapkan sebagai balon presiden dari PKS.

Melanggar Aturan
Apel siaga yang dgelar DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung, pagi tadi (02/03) hingga siang, dinilai telah melanggar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), karena mecuri start kampanye.

Selain melibatkan massa lebih dari 250 orang, banyak dari kader dan simpatisan yang membawa anak di bawah umur.

Hal itu dikatakan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bandung. PKS dinilai telah mencuri start kampanye dengan menggelar apel siaga di GOR Bikasoga.

Menurut aturan rapat terbatas untuk tingkat Kota Bandung, seharusnya tidak lebih dari 250 orang. Sedangkan pada apel siaga tersebut yang hadir lebih dari 3.000 orang dikumpulkan dalam satu tempat.

“Apel siaga yang digelar sudah masuk kampanye karena ada unsur ajakan untuk memenangkan salah satu partai,” kata Ketua Panwaslu Kota Bandung Darwis Pulungan.

Selain itu, menurut Darwis Pulungan, banyak dari kader dan simpatisan yang membawa anak di bawah umur bahkan balita. ke tempat apel siaga Pemilu PKS. Padahal KPU sudah melarangan partai untuk melibatkan anak-anak pada saat kampanye.

Sementara Ketua DPC PKS Kota Bandung Harus Suwandaru menampik jika apel siaga pemilu yang digelar sebagai pelanggaran terhadap undang-undang pemilu.

Menurutnya, apel siaga pemilu adalah kegiatan internal partai dan hanya dihadiri oleh kader partai dan tidak ada masyarakat umum.

“Jika panwaslu menyebut apel siaga ini adalah rapat terbuka itu salah besar, karena apel siaga dilakukan di dalam ruangan sehingga tidak bisa dikategorikan ruapat terbuka atau kampanye,” kata Haru Suwandaru.(isb)