Koordinator Data & Informasi Forum Indonesia untuk Transparansi nggaran(FITRA, Ahmad Taufik, memaparkan materi pada “Training Pewartaan Transparansi Tatakelola Kehutanan di Lampung 2014” di Bandarlampung, Sabtu (5/4). |
Mas Alina Arifin/Teraslampung.com
Bandarlampung–Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandarlampung bekerja sama dengan Watala, USAID, dan WWF Lampung, menggelar Pelatihan Pewartaan Transparansi Tatakelola Kehutanan di Lampung 2014, 5-6 April di Hotel Amalia. Kegiatan yang diikuti 20 orang jurnalis dan pegiat lingkungan di Lampung akan ditindaklanjuti dengan penyerahan beasiswa kepada tiga orang peserta dengan karya tulis terbaik.
“Beasiswa berupa uang tunai dengan total Rp4 juta dan trofi,”kata Ketua AJI Bandarlampung, Yoso Mulyawan,Minggu (6/4).
Peserta pelatihan dipandu Direktur Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ) I.G.G. Maha Adi. Mantan jurnalis majalah Tempo itu memberikan materi tentang isu-isu lingkungan mutakhir dan tekni mewartawakannya di media massa.
Selain itu, ada juga diskusi panel yang menghadirkan narasumber Direktur Hukum Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Fithriadi Muslim, Koordinator Data dan Informasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Ahmad Taufik, dan Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam Lampung Subakir.
“Peserta akan belajar membuat kerangka, liputan, dan teknis pelaporan peliputan mendalam tentang kehutanan,” tutur Yoso.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh eskalasi pengurangan luasan tutupan lahan dan hutan di Lampung. Selama ini Lampung merupakan salah satu daerah dengan luasan hutan yang besar di Indonesia, memiliki luas wilayah 3,528 juta hektare, luasan hutan di Lampung mencapai 1,004 juta hektare atau 30,43 persen pada tahun 2000.
“Meskipun begitu, luasan hutan tersebut diperkirakan telah mengalami penurunan saat ini. Penyebabnya antara lain pembalakan liar, perambahan, pengalihan fungsi, kebakaran, dan lain-lain,” ujar Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung Ridwan Hardiansyah.
Menurut Ridwan, luasan hutan Lampung mengalami penurunan sejak 1991. Saat itu, luasan hutan sebesar 1,237 juta hektare. Pada 1999, luasan hutan menjadi 1,144 juta hektare. (SA/R)