Aksi di Pemkot Menuntut Perbaikan Lingkungan di Kota Bandarlampung

Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com– Kelompok anak muda mendatangi Pemkot Bandarlampung meminta pertanggungjawaban walikota terkait banjir yang melanda Kota Tapis berseri hingga menelan korban jiwa.

Anak-anak muda yang berjumlah 10 orang tersebut menilai pembangunan di Kota Bandarlampung tidak berpihak kepada kaum miskin dan merusak lingkungan yang berarti pro pengusaha.

“Setelah banjir bulan Februari lalu, Pemkot memang melakukan perbaikan drainase tapi korbannya masyarakat miskin yang tinggal di bantaran sungai. Bagaimana dengan perumahan dan hotel yang bangunannya membuat aliran sungai menjadi kecil?” ungkap Kristin, salah seorang peserta aksi, Jumat 25 April 2025.

Kristin menilai pembangunan di Bandarlampung tidak ramah lingkungan beberapa bukit digerus dan dampaknya banjir besar di beberapa wilayah.

“Kita bisa melihat banyak bukit yang dirusak padahal bukit-bukit tersebut merupakan daerah tangkapan air. Ketika tangkapan air rusak saat hujan besar air bah turun dan banjir korbannya warga Bandarlampung,” ungkapnya.

Para peserta aksi juga menyoroti kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandarlampung yang hanya tinggal empat persen.

“Aturan dalam Perda yang ditandatangani oleh walikota bahwa RTH harus 30 persen tapi faktanya hanya tinggal empat persen. Apa upaya Pemkot untuk memenuhi itu? Kan gak ada,” kata Kristin.

Sementara itu, Humas Pemkot dalam rilisnya mengungkapkan bahwa Walikota Bandarlampung Eva Dwiana siap berdialog langsung dengan 8 pendemo yang menyuarakan aspirasi di depan kantor pemerintahan Kota Bandar Lampung.

Hal itu, katanya, sebagai bentuk komitmen untuk mendengarkan keluhan dan masukan warga secara terbuka dan transparan.

“Setelah acara saya mau bertemu dengan masyarakat yang melakukan aksi. Awal mula mau tapi setelah mereka berdialog rencana itu ketemu dibatalkan,” kata Walikota Bandar Lampung.

Rilis tersebut juga menyampaikan Pemkot telah menyiapkan solusi penanganan Bencana banjir yang akan disampaikan kepada massa aksi.

“Ini sudah saya siapkan paparan ketika mereka tanya solusi konkrit penanganan bencana banjir. Mulai dari Normalisasi saluran air, Pembuatan Embung, Penertiban bangunan liar diatas sungai hingga penghijauan,” pungkasnya.

Dandy Ibrahim

Foto:
Peserta aksi di Pemkot Bandarlampung dikawal Polisi dan Sat Pol PP, Jumat (26/4/2025).