Aksi “WO” Warnai Musda IV PAN Lampung Utara

Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby/Teraslampung.com

Suasana Musda IV DPD PAN Lampung Utara di Kompleks Islamic Center, Kotabumi, Senin (14/12/2015).

‎Kotabumi–Aksi walk out (WO) dari salah satu calon anggota formatur mewarnai Musyawarah Daerah (Musda) IV PAN Lampung Utara yang digelar di Kompleks Islamic Center Kotabumi, Senin (14/12).

Aksi WO yang dilakukan oleh Abdul Latif Napitupulu itu dikarenakan tak terima salah satu calon anggota formatur yakni Tohir Hasyim dicoret namanya meski nama yang bersangkutan termasuk dari delapan calon anggota formatur yang akan bertarung memperebutkan pucuk pimpinan tertinggi DPD PAN Lampung Utara.

“Untuk kebersamaan saya memilih untuk juga mengundurkan diri,” kata Latif sembari bergegas turun dari mimbar dan meminta para pendukungnya untuk ke luar dari ruang sidang.

Saat ditemui di luar sidang, Latif dengan tegas menyatakan sengaja mundur dari calon anggota formatur dikarenakan salah satu calon tidak diakomodir. Tak diakomodirnya salah satu calon anggota formatur ini tak sesuai dengan daftar calon anggota formatur yang berisikan delapan nama sebelumnya.

“Dari delapan (calon) yang diajukan, hanya tujuh orang yang namanya dikeluarkan. Tiga diantaranya mengundurkan diri. Satu nama, yakni Tohir Hasyim tidak keluar oleh DPW dan tak ada penjelasan terkait itu. Karena ada calon yang tidak diakomodir dan demi kebersamaan, saya menyatakan mengundurkan diri,” tandas dia.

Di lain sisi, Ketua Sidang Pleno 4 dalam Musda IV PAN Lampung Utara, Riduan Habibie beralasan, tak diakomodirnya salah satu calon formatur dalam Musda tentu telah dipertimbangkan sebelumnya oleh pihak DPW.

”Kalau memang bisa lolos semuanya tentu akan kita akomodir dan kita sudah koordinasikan ke DPP PAN,” terang Wakil Sekretaris I DPW PAN Provinsi Lampung ini.

Habibie juga memastikan berkurangnya jumlah anggota formatur karena pengunduran Abdul Latif Napitupulu tak akan mempengaruhi pelaksanaan Musda IV PAN Lampura karena prosesnya masih dapat berjalan meski anggota formatur hanya empat orang dengan rincian satu utusan dari provinsi dan tiga dari peserta.

”Nggak apa – apa (kalau jumlah formatur 4 orang, Red). Nanti mereka akan bermusyawarah dan menentukan siapa ketua formatur,” katanya.