Feaby/Teraslampung.com
Aksi unjuk rasa IMM Lampung Utara di depan pintu gerbang kantor Pemkab Lampung Utara, Senin pagi (2/11/2015). |
Kotabumi–Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung Utara kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang kantor Pemkab, Senin (2/11) sekitar pukul 10:30 WIB.
Mereka menuntut pemerintah pusat untuk sesegera mungkin mengatasi bencana kabut asap yang telah membuat rakyat menderita sejak beberapa bulan belakangan ini. Desakan ini merupakan bagian dari delapan poin tuntutan yang disampaikan mereka kepada Asisten II Sekretariat Kabupaten, Fahrizal Ismail seusai menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang kantor Pemkab.
Kumpulan massa dari IMM ini membawa berbagai spanduk lengkap dengan tulisannya yang beragam dan replika keranda mayat. Sayangnya, rombongan massa ini tak dibiarkan masuk ke kantor Pemkab dan hanya dibiarkan menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang.
“Bukakan pintu..bukakan pintu. Kami ingin masuk,” tegas salah seorang orator IMM.
Menurut orator yang belum diketahui namanya ini, tak ada alasan Pemkab tak mengizinkan pihaknya untuk masuk ke halaman kantor Pemkab karena kantor Pemkab merupakan milik seluruh rakyat Lampung Utara.
“Jangan biarkan kami memaksa masuk. Mohon kepada bapak – bapak yang sedang bekerja di ruangan AC untuk turun temui kami,” sindir dia yang langsung disambut yel – yel dari para aktivis mahasiswa lainnya.
Beruntung di tengah – tengah tensi yang mulai memanas tersebut, selang 45 menit kemudian, Asisten II Sekretariat Kabupaten, Fahrizal Ismail menemui rombongan mahasiswa yang sedang berdemo itu. Mahasiswa tetap bersikeras untuk diizinkan masuk agar dapat menyampaikan langsung tuntutan mereka.
Akhirnya, setelah ‘berdebat’ sekitar 10 menit lamanya, perwakilan IMM diizinkan masuk ke kantor Pemkab dan selanjutnya menyampaikan aspirasinya melalui Asisten II. Hingga pukul 11:00 WIB, pertemuan antara perwakilan IMM dengan pejabat Pemkab masih berlangsung.