JAKARTA, Teraslampung.com — Aktor senior dan akademikus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Didi Petet meninggal dunia pada usia 58 tahun di Bambu Apus, Tangerang Selatan, Jumat pagi,usai menjalankan salat subuh. Pria bernama asli Didi Widiatmoko itu diduga meninggal akibat kelelahan usai mengurus pavilion Indonesia di World Expo Milano 2015, di Milan, Italia.
Rekan dekat almarhum yang juga Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, mengatakan aktor yang terkenal berkat film Catatan Si Boy dan Kabayan Saba Kota itu meninggal pukul 05.30 di kediamannya.
“Sakit, kelelahan, asam lambung naik setelah pulang dari Milan,” ujar ayah dari Sherina Munaf itu.
Triawan mentatakan, kondisi Didi Petet sudah melemah sejak di Milan dan sempat dirawat di rumah sakit Milan sebelum pulang ke Indonesia pada 9 Mei 2015.
Didi Petet, yang lahir di Surabaya pada 12 Juli 1956, menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Jl. Bambu Apus No. 75 Kedaung, Ciputat, Tangerang Selatan.
Dia telah membintangi banyak film dan tampil di teater sejak era 80an. Ia antara lain dikenal dengan perannya dalam film-film seperti “Catatan Si Boy”, “Si Kabayan Saba Kota”, “Petualangan Sherina”, “Pasir Berbisik”, “Ketika Cinta Bertasbih” dan “Guru Bangsa: Tjokroaminoto”.
Setengah jam setelah kabar meninggalkan Didi Petet, kabar duka cita menyebar begitu cepat di jejaring sosial Facebook dan Twitter, Rata-rata kawan-kawan dekat almarhum sesama seniman mengungkapkan rasa duka cita dengan menuliskan kehebatan Didi sebagai aktor kuat-berbakat.
“Saya melihat kepiawaian aktingnya pertama kali pada lakon ‘Pulang’. Karya almarhum Teguh Karya’. Dan sejak saat iyu ia selelu hidup dlm diri saya. Magma inner power yg ia miliki mengundang saya. Bahkan sbg kang Bahar,mantan preman dalam ‘Preman Pensiun’ yg ditayangkan RCTI ia sangat memukau, justru karena kesederhanaan ketidakambisian seni aktingnya. Sy jarang sekali menyimak aktor yg memang punya inner power. Yg seringsy tonton adalah kemampuan teknis. Hormat saya sama mas Didi Petet. RIP,” tulis aktor teater Whani Darmawan di dinding Facebooknya.
“Selamat jalan, Mas Didi. Rekam jejak keaktoranmu menyemarakkan dunia seni peran Indonesia. INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJIUN,” tulis Madin Tyatawan, aktor teater yang juga pengurus Dewan Kesenian Jakarta.
Jose Rizal Manua, penyair-dramawan, deklamator, bahkan langsung memajang puisi panjang tentang Didi Petet:
SELAMAT JALAN SAHABAT BAIKKU
Jose Rizal Manua
yang berpulang pada subuh dini hari.
Telah berpulang ke rahmatullah
Seorang sahabat yang senantiasa memberi
Inspirasi bagi anak-anak negeri;
Didi Widiatmoko
Atawa yang lebih dikenal dengan nama
Didi Petet.
Yang terlahir di Surabaya, pada 12 Juli 1956.
Yang wafat di Jakarta, pada 15 Mei 2015.
Innalillahi wainna ilaihirojiun.
Subuh dini hari
Di usia 59 tahun
Allah Subhanahu Wa Taala
Tuhan Yang Maha Esa
Telah memanggilnya.
Semoga ia mendapat tempat yang mulia disisi-Nya.
Dan bagi sanak-saudara
Dan bagi handai-taulan diberi ketabahan dan kesabaran.
Dengan rasa haru yang mendalam
Kukirim Al Fatehah baginya.
Bagi saudaraku
Bagi sahabat baikku
Yang menjadi wali pada pernikahan putra pertamaku.
Indonesia Raya kembali kehilangan
Salah seorang putra terbaiknya.
Yang telah memberi warna bianglala
Bagi dunia teater Indonesia
Bagi dunia film Indonesia.
Melalui seni peran
Telah panjang jalan yang ia lalui.
Melalui seni peran
Telah banyak penghargaan yang ia nikmati.
Dan kini ia telah istirah
Di pangkuan Ilahi Rabbi.
Selamat jalan saudaraku.
Selamat jalan sahabat baikku.
Sungguh besar jasamu bagi dunia pemeranan.
Dan sejak Jum’at yang sakral dan misterius ini
Kenanganku padamu
Takkan lekang oleh kefanaan ruang dan waktu.