Aliansi BEM Lampung Aksi Penyelamatan Indonesia dari Koruptor

Bagikan/Suka/Tweet:
Aksi Aliansi BEM  Lampung, Selasa petang (9/12). Foto: Ist/Dok BEM Unila
BANDARLAMPUNG, Teraslampung,com — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang tergabung dalam Aliansi BEM Lampung (ABL)
mengadakan aksi kampanye memperingati Hari Anti Korupsi Intenasional, Selasa petang (9/12). Aksi mahasiswa ABL ini diawali dengan longmach dari Toko Buku Fajar Agung
menuju Tugu Adipura sambil menyeru kepada masyarakat terkait penyelamatan
negara dari para koruptor.
Puluhan
mahasiswa ABL yang berdiri melingkari Tugu Adipura itu menyatakan
diri mewakili rakyat mendesak pemerintah untuk melaksanakan tiga  poin tuntutan. Pertama, mendesak adanya
transparansi keuangan dalam segala aktivitas dan pelayanan publik serta data
kekayaan pejabat publik Lampung.
Kedua,
mendesak Presiden Joko widodo melalui Kementerian Hukum dan HAM untuk mengadili
para tedakwa kasus korupsi berupa pengembalian uang korupsi dan gratifikasi.
Ketiga, mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas korupsi Bupati Lampung.
Bedasarkan
kajian politik yang dilakukan ABL pada Senin (8/12), aksi kampanye hari ini
merupakan suatu pencerdasan kepada masyarakat dalam mengkaji banyaknya kasus
korupsi di Indonensia. Hal ini berdasar pada peringkat Indonesia sebagai negara
kelima paling korup di dunia yang bedampak fatal bagi semua aspek pembangunan
pemerintah. 
Ahmad
Khairudin Syam, Presiden BEM U KBM Unila,  dalam orasinya mengatakan bahwa dampak yang
timbul dari bebagai kasus korupsi di Indonesia sangat tampak.
“Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi. Makin tinggi
tingkat korupsi di Indonesia maka akan semakin sulit menjangkau kesejahteraan rakyat
terutama dari segi ekonomi dan pendidikan,” kata
Khairudin.
Dengan
banyaknya kasus-kasus korupsi tesebut, kata Ahmad
Khairudin,  pemerintah harus teus membuka mata bahwa
pejabat publik yang siap melayani dan menyejahterakan rakyat seharusnya bukanlah
seorang koruptor.

Aksi
mahasiswa ini diakhiri dengan penampilan teatrikal dari
mahasiswa yang berperan sebagai Si Koruptor yang tekurung dalam kandang ayam
akibat merampas uang Si Rakyat.