Kami prihatin melihat kondisi organisasi kemahasiswaan di Universitas Lampung saat ini. Praktik hegemoni negara terhadap kegiatan mahasiswa seperti NKK/BKK di masa Orde Baru kembali dihidupkan melalui Peraturan Rektor Unila Nomor 18 tahun 2021 tentang Organisasi Kemahasiswaan. Peraturan yang secara sepihak memaksa mahasiswa untuk tunduk dan patuh terhadap kebijakan perguruan tinggi tanpa reserve.
Peraturan Rektor yang menjauhkan kampus dari fitrahnya sejatinya untuk menjadi tempat persemaian nilai-nilai kebebasan dalam berpikir, berbicara, berserikat,dan berkumpul untuk memupuk tumbuh kembangnya prinsip-prinsip dasar demokrasi melalui praktik student government agar mahasiswa memiliki kualitas insan akademis yang kritis dan responsif terhadap perikehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam sejarah berdiri dan berkembangnya organisasi kemahasiswaan di Universitas Lampung, untuk pertamakalinya organisasi mahasiswa yang telah terpilih secara demokratis melalui Pemilihan Raya Mahasiswa dibekukan oleh Rektor melalui Surat Pemberitahuan dari Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan.
Bagi kami ini adalah tindakan yang sangat mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan semangat student government yang telah setengah abad tumbuh berkembang dalam kehidupan kampus di Universitas Lampung.
Oleh karena itu kami Alumni DEMA/SMPT/BEM Unila meminta kepada saudara Rektor Universitas Lampung untuk:
1. Mencabut Peraturan Rektor Unila Nomor 18 tahun 2021 tentang Organisasi Kemahasiswaan
2. Memberlakukan kembali Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Lampung tahun 2006 sampai dengan tercapainya kesepakatan baru terkait regulasi organisasi kemahasiswaan sesuai amanat Pasal 6 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
2. Meminta Rektor, dekan dan birokrat kampus agar menjaga demokrasi yang ada di Kampus tercinta Universitas Lampung
Mantan Ketua Umum DEMA/SMPT dan Presiden BEM Unila:
1. Prof. Muhajir utomo
2. Budiharjo
3. Hery Kartono
4. Habibullah Jimad
5. Bobby Irawan
6. Ahmad Jahri
7. Agus Bhakti Nugroho
8. Nizwar Affandi 1999/2000
9. Dery Hendriyan 2000/2001
10. Asrul Sani 2001/2002
11. Vittorio Dwison 2002/2003
12. M. Kurniawan 2003/2004
13. Ihsan Taufiq 2004/2005
14. Aep Susanto 2005/2006
15. Abdul Darda 2006/2007
16. Slamet Riyadi 2007/2008
17. Aris Suprianto 2008/2009
18. Antomi saregar 2009/2010
19. Feri firdaus 2010/2011
20. Eko primananda 2011/2012
21. Arjun fatahillah 2012/2013
22. Nanda satriana 2013/2014
23. Ahmad Khairudin Syam 2014/2015
24. Bambang Irawan 2015/2016
25. Ahmad Nur Hidayat 2016/2017
26. Herwin Saputra 2017
27. Muhammad Fauzul Adzim 2018
28. Fajar Agung Pangestu 2019
29. Irfan Fauzi Rachman 2020
30. Amiza Rezika 2022