TERASLAMPUNG.COM — Gubernur Bali I Made Mangku Pastika akan segera memulangkan sekitar 75 ribu pengungsi pascapetapan status waspada Gunung Agung ke kampung halaman mereka masing-masing.
Mereka yang akan dipulangkan kembali ke kampung halaman adalah pengungsi yang berasal dari wilayah yang masih berada di kawasan aman dari kemungkinan terdampak awan panas dan lahar jika Gunung Agung meletus
Data BNPB Bali menyebutkan, 51 desa dari 78 desa di Kabupaten Karangasem, Bali sebenarnya berada di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung. Artinya kawasan mereka aman meskipun terjadi awan panas Gunung Agung.
Menurut Pastika hanya ada 27 desa yang berada di dalam radius berbahaya jika Gunung Agung meletus.
“Dari 78 desa di Karangasem, yang tidak aman 27 desa berpotensi terkena awan panas dan lahar jika Gunung Agung meletus, dengan jumlahnya sekitar 70 ribu jiwa pengungsi”, ucap Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dalam keterangan pers setelah melakukan rapat koordinasi di Karangasem pada Jumat (29/9/2017), seperti dilansir media sinsikasi teraslampung.com di Bali, kabarnusa.com.
Sementara itu, jumlah pengungsi terus meningkat hingga mencapai 144 ribu lebih. Hal itu Ini disebabkan masyarakat yang tinggal di desa yang aman juga ikut mengungsi.
“Perkiraan kita dalam lingkaran KRB 1, KRB 2, dan KRB 3, hanya ada sekitar 70 ribu orang,” sebut Pastika.
Dengan begitu, ada pengungsi yang berasal dari desa aman. Ada kelebihan lebih dari 75 ribu pengungsi yang berasal dari 51 desa yang aman yang ikut mengungsi.
“Tidak ada alasan bagi yang berasal dari desa aman untuk mengungsi. Harus dikembalikan ke desanya masing-masing. Sebab, ini menjadi beban. Beban bagi yang menerima pengungsi, dan beban bagi pengungsi yang meninggalkan rumahnya,” kata Pastika menegaskan.
Untuk itu, mereka akan dikembalikan ke desanya, kecuali warga dari 27 desa yang harus tetap mengungsi dan tidak diperbolehkan pulang.