Zainal Askin/Teraslampung.com
BANDAR LAMPUNG – Menjelang H-7 Hari Raya Idul 1 Syawal 1435 H, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menurunkan 1.969 personel gabungan untuk menggelar Operasi Ketupat Krakatau 2014. Selain terdiri atas polisi dari dari Polda Lampung dan Polres se-Lampung, personel gabungan tersebut berasal dari TNI, Dishub, Diskes, ASDP, Pol PP, Jasaraharja, dan Orari/RAPI.
Polda Lampung juga mempersiapkan 50 pos pengamanan (Pospam) dan 15 pos pelayanan (Posyan) yang tersebar di wilayah hukum Polda Lampung. Para personel tersebut disiapkan untuk melakukan pengamanan dan pelayan selama arus mudik dan balik lebaran nanti.
Personel sejumlah 1.969 itu berasal Polda Lampung (200 persone), Polresta Bandarlampung (125 personel), Polres Lampung Selatan (95), Polres Lampung Tengah (87), Polres Metro (65), Polres Lampung Utara (68), Polres Lampung Bart (63), Polres Tulangbawang (70), Polres Tanggamus (65), Polres Lampung Timur (67), Polres Way Kanan (65), dan Polres Mesuji (55 personel).
Lainnya berasal TNI (210 personel), Dinas Perhubungan (169 personel), Dinas Kesehatan (163 tenaga medis), PT ASDP (45 petugas), Polisi Pamong Praja (158 personel), Jasa Raharja (52 personel), dan Orari/RAPI (147 anggota).
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Dra. Sulistyaningsih , mengatakan personel tersebut mulai akan melakukan pengamanan pada tanggal 22 Juli nanti (H-7). Pada 23 Juli 2014 Polda Lampung mulai melakukan operasi pengamanan arus mudik lebaran. Pengamanan disiapkan pada Jalan Luntas Timur (Jalintim), Jalan Lintas Tengah (Jalinteng), dan Jalan Lintas Barat (Jalimbar) dengan menambah personel dari Korem 043/Gatam.
“Untuk pasukan dari Korem guna memperkuat pengamanan di Terminal Induk Rajabasa, tempat rawan tindak kejahatan, daerah rawan longsor di Jalinbar , serta rawan banjir di Jalintim. Seluruh personel gabungan itu akan berupaya maksimal mengamankan dan melayani masyarakat. Saya mengharapkan, Lampung aman dan kami siap mengamankan Lampung sebagai daerah lintasan mudik, ” kata Sulis kepada Teraslampung.com, Rabu (16/7).
Menurut Sulityaningsih, puncak arus mudik dan balik Idul Fitri diperkirakan akan terjadi pada H-7 sampai H+7. Demi keamanan dan kelancaran pemudik saat akan melakukan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni, Polda Lampung juga akan berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk monitor perkiraan cuaca dan gelombang laut serta melaporkan ke ASDP dan Polri serta Kepala Pelabuhan Bakauheni.
”Pada H-7 arus mudik mulai meningkat, H-3,2 dan 1 perkiraan puncak arus mudik. Sedangkan puncak arus balik mulai meningkat pada H+4 sampai H+7,”kata dia
Sulis memaparkan, dalam persiapan operasi ketupat 2014 ini, disiapkan Pos pengamanan (Pospam) dan Pos pelayanan (Posyan) bagi para pemudik sebanyak 50 Pospam dan 15 Posyan. Pos tersebut tersebar di wilayah hukum Polda Lampung. Pihaknya juga akan menyediakan bus atau truk TNI atau Polri dan Pemda manakala angkutan penumpang kurang atau tidak ada.
“Polresta Bandarlampung ada 6 Pos terdiri dari 5 Pospam dan 1 Posyan, Waykanan 2 Pospam dan 1 Posyan, Lambar 4 Pospam dan 2 Posyan, Lampura 5 Pospam dan 1 Posyan, Tanggamus 6 Pospam dan 1 Posyan, Lamsel 12 Pospam dan 3 Posyan, Metro 4 Pospam dan 1 Posyan, Lamtim3 Pospam dan 3 Posyan, Lamteng 5 Pospam dan 1 Posyan, Tuba 3 Pospam dan 1 Posyan, Mesuji 1 Pospam,” paparnya.
Terkait dengan antisipasi kemacetan di sejumlah titik, Sulistyaningsih mengaku pihaknya telah menyiapkan untuk pengaturan arus lalu lintas dengan sistem buka tutup atau dialihkan ke jalur-jalur alternatif yang sudah disiapkan. (Baca: Inilah Lima Jalan Alternatif bagi Pemudik yang Melintasi Jalan Trans Sumatera di Lampung).
“Kemacetan pada arus mudik pasti terjadi di sejumlah titik karena semakin bertambahnya jumlah kendaraan. Kami akan berusaha mengantisipasi agar kemacetan tersebut tidak terjadi selama berjam-jam,” ujarnya.
Menurut Sulistyaningsih, pihaknya juga telah mempersiapkan petugas patroli kendaraan untuk melakukan pengamanan dengan melakukan pengawalan roda dua dan roda empat untuk mengawal pemudik ketempat tujuan baik siang maupun malam hari secara estafet mulai dari pelabuhan hingga sampai menuju daerahnya. Selain itu, untuk di setiap terminal dan lokasi lainnya pun akan dilakukan pengamanan secara berjenjang.
Sulistyaningsih berharap Pemprov Lampung dan kabupaten atau kota untuk menambahkan penerangan jalan di daerah lintasan yang masuk kategori rawan dan rute-rute yang bisa membuat kecelakaan.
“Kami juga mengimbau para pemudik selama dalam perjalanan agar mematuhi peraturan lalu lintas, sesuai yang di atur dalam UU No 22 th 2009, tertib berlalu lintas menggunakan helm, lampu kendaraan menyala, tidak boncengan lebih dari 3 orang, dan selalu menaati peraturan rambu-rambu lalulintas,” tandasnya.