TERASLAMPUNG.COM — Hingga Selasa malam (22/3/2021), kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak terhadap ayah kandungnya di Dusun 8, Desa Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, Senin siang (22/3/2021), masih menjadi perbincanangan di Lampung.
BACA: Gorok Leher Ayah Kandung Hingga Tewas, Warga Sendang Rejo Lamteng Diringkus
Pembunuhan sadistis yang dilakuan KPW (32) terhadap ayah kandungnya, Slamet Riyanto (71) dengan cara sadis. Usai makan siang, KPW mendatangi ayahnya dan mengungkapkan keinginannya untuk membunuhnya.
Slamet yang saat itu duduk di dapur, hanya pasrah. KPW pun langsung menebas kepala ayahnya hingga putus. Usai memnbunuh ayahnya, KPW membawa membawa kepala ayahnya berkeliling kampung dengan sepeda motor.
“Pelaku tidak melarikan diri usai membunuh ayahnya. Menyaksikan aksi adiknya itu, Suwito, kakak pelaku, langsung menelepon polisi. Polisi kemudian datang dan mengamankan pelaku,” kata Kapolsek Kalirejo, Iptu Edi Suhendra.
Menurut Suhendra, saat ditangkap pelaku tidak melawan. Ekspresinya pun biasa saja.
Ia kemudian dibawa ke Kantor Polsek Sendang Agung. Lalu dipindah ke Polres Lampung Tengah.
Pembunuhan sadistis itu menjadi buah bibir warga karena ada sejumlah informasi yang bertolak belakang. Saat diinterogasi polisi di Polsek Kalirejo, misalnya, KPW mengaku ia membunuh ayahnya karena curiga ayahnya akan menyantetnya.
Informasi lain menyebutkan bahwa KPW nekat menghabisi nyawa ayah kandungnya karena ia marah lantaran keinginannya hendak menikah dihalangi orang tuanya.
Namun, ada informasi dari para tetangga yang menyebutkan pelaku adalah orang dengan gangguang jiwa. Selama ini KPW belum pernah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa. Orang tuanya hanya membawanya berobat ke puskesmas.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas mengatakan, meskipun pembunuhan tersebut tergolong sadis, pihaknya masih akan mendalami kejiwaan pelaku.
“Informasi yang kami dapat, pelaku termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Itulah sebabnya kami akan observasi dulu ke rumah sakit jiwa,” kata Edi.
Wan/Yu/TIM