Zainal Asikin/Teraslampung.com
M. Afif, putra sulung Susi Gustirah, menceritakan penusukan yang yang dialami ibunya, Sabtu (26/3). |
BANDARLAMPUNG – Ketika Susi Gustirah (43) warga Jalan Dr. Harun I Gang H Mutiah, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, ditusuk pria tidak ikenl, Sabtu dinihari (26/3/2016), anak laki-lakinya bernama M. Afif (14), memergokinya dan sempat berteriak.
Menurut Afif, malam itu dirinya dan adikny tidur di ranjang atas dan ibunya Susi tidur kasur di lantai bawah. Kemudian, ia mendengar teriakan satu kali suara ibunya minta tolong.
“Saya terbangun, karena denger ibu teriak minta tolong. Begitu saya lihat, ibu saya sedang ditusuk punggungnya sama pelaku. Posisi ibu tidur, tengkurep saat lagi ditusuk sama pelaku. Saya langsung teriak, “kata Afif saat ditemui Teraslampung.com, di rumahnya, Sabtu sore (26/3/2016).
Mendengar teriakan Afif, pelaku kemudian langsung kabur melarikan diri. Lalu ia mengambil gagang sapu dan berusaha mengejar pelaku yang telah menusuk ibunya.
“Saya ngejar dia (pelaku) cuma sampai pintu depan saja, pelaku itu lari keluar Gang rumah,”ucapnya.
Afif mengutarakan, pelaku yang telah menusuk ibunya, diduga masukbkedalam rumahnya melalui jendela ruangan depan. Pelaku juga kabur daribdalam rumahnya, dengan melewati jendela tersebut.
oleh pelaku,”ujarnya.
Menurutnya, pelaku mengambil uang sebesar Rp 95 ribu dari dalam dompet yang diambil pelaku di dalam lemari baju yang ada di kamar.
Saat kejadian, Afif mengaku tidak melihat begitu jelas wajah pelaku penusukan ibunya. Ia melihatnya, samar-samar karena terbangun dari tidur dengan posisi kaget.
“Ciri-ciri pelakunya, orangnya kurus, tinggi dan hitam. Pelaku tidak pakai topeng,”terangnya.
Setelah itu, ia meminta bantuan warga sekitar untuk menolong ibunya yang sudah terkena luka tusukan. Warga setempat, lalu membawa ibunya ke Rumah Sakit Graha Husada.
Ia menduga, sebelum beraksi pelaku sempat mematikan lampu teras depan dan samping rumahnya. Sebelumnya, lampu teras dan samping rumahnya dalam keadaan hidup. Hanya lampu di ruangan tengah saja yang biasa dimatikan saat mau tidur.
“Saat dicek sama warga, lampu sudah kendur dari tempatnya. Sepertinya lampu teras depan dan samping rumah, sudah diputar sama pelaku supaya kendur dan mati,”ungkapnya.
Akibat kejadian itu, Susi mengalami delapan luka tusukan senjata tajam di bagian kiri di tubuhnya. Enam tusukan di punggung kiri, satu tusukan di perut kiri, dan satu tusukan lagi di tangan kiri.
Korban saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Graha Husada.