TERASLAMPUNG.COM — Mengandalkan kopi nusantara mulai dari Aceh – Papua, El’s Coffee di Jalan Mayor Salim Batubara, Telukbetung, Bandarlampung, tetap bertahan di tengah munculnya kafe serupa bahkan ada yang menggunakan merek internasional.
“Mensiasati kompetisi kata owner kami, orang Lampung adalah orang-orang yang loyal dengan mereknya sendiri. Ketika muncul merek-merek lain dijamin akan kembali ke selera asal,” jelas bagian Creatif El’s Coffee,Wilis, didampingi outlet manajer, Welly, di halaman kafe tersebut, Kamis 24 Oktober 2019.
Ungulan lainnya, kata Welly, kopi di El’s Cofee pembuatannya bisa disaksikan langsung oleh konsumen; mulai proses penggorengan biji hingga penggilingan.
“Pembeli di sini bisa liat proses penggorengan atau istilah luarnya roaster. Kalau bapak datangnya pagi,bapak bisa lihat roaster di mesin kami yang ada di dalam,” katanya, sambil menunjuk sebuah alat berwarna oranye.
“Selanjutnya, pembeli juga melihat langsung proses penggilingannya, kopi murni tidak dicampur apa-apa,” imbuhnya.
Selain itu, kata Wilis, owner El’s Coffee juga memiliki intuisi bagus dalam melihat kondisi ekonomi: dia sudah mempersiapkan usahanya untuk mengatasi kelesuan ekonomi.
“Upaya kita adalah dengan usaha baru yang dekat dengan anak-anak muda atau sekarang disebut kaum melenial. Kemudian melakukan renovasi tempat, serta rutin live music dan penambahan oulet di bandara dan hampir semua mall besar di Bandarlampung,” jelasnya.
Sementara itu, para penikmat kopi yang datang ke kafenya banyak yang menyukai kopi Lampung serta Aceh Gayo Arabika.
“Penjualan terbesar kami yaitu kopi Lampung. Nah, kopi Aceh ini banyak disukai pelanggan baik lokal juga dari luar Lampung,” kata Wilis.
Tapping Box
Ketika ditanyakan apakah pemasangan tapping box memengaruhi penjualan kopi di El’s Cofee, keduanya sepakat tapping box tidak memengaruhi penjualan kopi.
“Tapping box nggak ada masalah. Sebelum ada alat itu kami selalu bayar pajak daerah. Dipasang juga gak ada masalah dan kami rutin bayar pajak daerah. Semua outlet El’s Coffee dipasang tapping box dan semua usaha kafe di Bandarlampung sepertinya juga dipasang, jadi sudah adil,” kata Welly.
“Kita nggak pernah menunggak pajak, baik itu pajak nasional dan daerah clear, tidak ada masalah,” tambah Wilis.
