Anggaran Habis, Dinkes Lampung Utara Hentikan Semua Langganan Media Cetak

Bagikan/Suka/Tweet:
Ilustrasi

Feaby/Teraslampung.com

Kotabumi–Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Utara (Lampura) memutus secara sepihak semua  langganan media cetak/koran dengan dalih anggaran langganan koran yang disediakan telah habis. Pemutusan secara sepihak langganan media cetak yang disampaikan melalui surat pemberitahuan kepada seluruh Pimpinan Redaksi/Biro ini tak pelak menuai protes dari kalangan awak media lantaran alasan yang dikemukakan dinilai para wartawan di Lampung Utara tidak masuk akal.

“Jelas kami sangat kecewa dengan pemutusan berlangganan ini karena baru pertama kalinya ada dinas yang enggak mampu bayar langganan koran,” kritik salah seorang wartawan, Havis, Rabu (22/4)

Menurut dia, kebijakan Dinkes yang sengaja memutus langganan koran ini terbilang tidak masuk akal. Sebab, anggaran langganan koran telah dianggarkan oleh masing – masing instansi dalam setiap tahunnya. “Dana langganan koran itu kan sudah dianggarkan setiap tahunnya. Kok bisa baru beberapa bulan sudah habis??” katanya dengan nada tinggi.

Setali tiga uang. Edi, wartawan media cetak lainnya, mengaku sangat menyayangkan keputusan Dinkes yang sengaja memutus langganan koran di instansinya dengan dalih keterbatasan anggaran. Menurutnya, alasan yang diutarakan Dinkes sangat tidak masuk akal karena Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Lampura tahun 2015 sendiri belum selesai dievaluasi untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Peraturan Daerah APBD. “Bagaimana bisa sudah habis sementara RAPBD sendiri sampai saat ini belum selesai dievaluasi oleh Gubernur?. Apa enggak aneh namanya kalau seperti ini,” tandas dia.

Bapak tiga anak ini juga menyatakan langkah pemutusan langganan ini mengisyaratkan Dinkes kurang menghargai peran media massa dalam pelaksanaan pembangunan. Padahal, kata dia, media massa  cetak, elektronik maupun online berperan sangat penting dalam proses pembangunan dan menjadi salah satu pilar penting dalam demokrasi.

“Mereka (Dinkes) seakan menafikan peran media dalam proses pembangunan di Lampura. Harusnya sebagai mitra, mereka dapat lebih menghargai media,” katanya.

Di lain sisi, menurut sumber terpercaya yang bekerja di Dinkes, kebijakan pemutusan langganan koran ini diduga tidak berlaku untuk sejumlah media ‘besar’ alias tebang pilih. Dirinya sempat menyarankan untuk mengadakan pendekatan pribadi kepada Kepala Dinkes jika tak ingin langganan korannya diputus.

“Ada beberapa media yang masih berlangganan. Coba lobi langsung pak Kadis (Kepala Dinas) biar dapat terus langganan,” tutur dia.

Sayangnya, hingga berita ini dibuat, baik Pelaksana Tugas Kepala Dinkes maupun Sekretarisnya belum berhasil dihubungi.