Zainal Asikin | Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Anggota polisi Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Lampung, Baratu Chandra Bagus Pramana, menjadi juara lomba foto instagram “Polisi Bijak Tak Berkhianat” yang diselenggarakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Lampung. Berkat prestasinya tersebut, Chandra berhak meraih hadiang uang tunai Rp 7 juta.
Baradatu Chandra Bagus Pramana saat ditemui di Graha Wiyono Siregar (GWS) Polda Lampung usai menerima penghargaan mengatakan, dirinya sangat bersyukur dan berterimakasih bisa menjadi pemenang dalam lomba foto instagram yang dihelat Pewarta Foto Indonesia (PFI) Lampung.
Menurutnya, ia baru beberapa bulan ini belajar fotografi secara otodidak. Ia menilai lomba yang digelar PFI Lampung, tak lain untuk mengasah kemampuannya dalam mengambil gambar yang terbaik.
“Ya saya tugasnya di Lampung. Tahun ini saya tidak bisa pulang untuk Lebaran di kampung halaman. Hadiah uang ini mau saya kirimkan ke kampung untuk kedua orang tua saya di Ponorogo, Jawa Timur. Selain sebagai hadiah tunjangan hari raya (THR), ini juga sebagai wujud bakti saya sama orang tua saya mas,”ujar polisi Polair yang disapa Chandra, Jumat (1/7/2016) malam.
Dikatakannya, foto yang diambil tersebut berjudul “Dengan Segenap Pengabdianku Untukmu Bangsa dan Negara”. Foto tersebut diambil di sekitaran Teluk Lampung, tepatnya dekat Mako Ditpolair Polda Lampung didaerah Keteguhan tempatnya bertugas.
“Foto itu saya ambil ketika nelayan membawa kapal bersama keluarganya untuk bersandar. Namun kapalnya bocor, mengakibatkan air masuk ke dalam kapal,” katanya.
Warga sekitar pun, kata Chandra, sontak berteriak dengan memanggil petuga Polair. Pada saat itu, lokasi kecelakaan yang membawa anak tersebut hendak bersandar. Secara spontan, ia bersama rekan-rekannya sesama anggota polisi Polair Polda Lampung, langsung berusaha memberikan pertolongan dengan mengamankan anak yang berada di dalam kapal.
“Di kantor Polair, saya memang tugasnya memotret. Jadi yang menyelamatkan anak dalam foto yang saya bidik itu, senior saya Briptu Saleh Dewantara. Saya foto pakai kamera handphone merek Sony, lalu saya mendaftarkan di instagram @pfilampung,”ungkapnya.
Menurutnya, selain itu ia juga belajar foto mencari referensi dari google, intinya saya bisa menjadi juara ini memang berkat bimbingan dari atasannya Dirpolar Polda Lampung Kombes Pol Rudi Hermanto.
Sementara Ketua Pelaksana lomba foto PFI Lampung, Tommy Saputra, mengatakan lomba foto yang digelar PFI Lampung ini, sudah dua kali menggelar lomba foto. Untuk yang kedua kalinya ini, PFI Lampung mengadakan lomba foto dengan menggandeng Polda Lampung.
Selain itu juga, kata Tommy, kegiatan ini juga memang bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-70 tahun. Harapannya, PFI Lampung akan tetap bersinergi dengan Polda Lampung.
“Kami sangat apresiasi seluruh peserta yang mengikuti lomba foto PFI Lampung. Harapannya untuk event-event di tahun berikutnya, para peserta bisa ikut lagi dan lebih banyak lagi peminatnya,”ujar Tomboy, sapaan akrabnya.
Dikatakannya, jika juara pertama diraih Baradatu Chandra Bagus Pramana, lalu juara yang kedua diraih Adhiyat Fatoni dan Dessy. Kemudian untuk juara harapan pertama, diraih Rifki Wardana, Eka Pratama, dan juara harapan ketiga diraih oleh Galuh Putri Kinasih.
Salah satu juri dalam lomba foto instagram PFI Lampung Triono Subagyo kepada teraslampung.com mengatakan, bahwa yang menjadi juara ini, karena semua foto yang terseleksi punya kekuatan dan ruh masing-masing.
Dari ketiga foto yang jadi juara, memiliki kelebihan tersendiri. Seperti komposisi dan sudut pengambilan objek (angle) yang terbaik. Juara pertama itu sangat kuat dalam menyampaikan pesannya, sehingga penikmat foto yang melihatnya, dibawa masuk dan larut saat perjuangan menyelamatkan korban.
“Dalam foto yang diambil Chandra, menunjukkan peran polisi dengan ikhlas dalam bertugas. Tampak sekali dalam wajahnya, saat menggendong untuk menyelamatkan korbannya. Selain itu juga, foto ini komposisinya bagus ditopang perpaduan warna yang indah dan cerah,”kata Triono.
Lalu foto kedua, kata Triono, komposisinya juga bagus, antara petugas dan pasien seperti terjalin komunikasi yang saling dibutuhkan. Mereka, terutama petugas tidak merasa terganggu dengan kehadiran pemimpinnya.
“Di sini, tugas kemanusiaan Polisi tergambar lebih utama. Sementara Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin sengaja melihatnya dari jauh sehingga tak mengganggu,”ujarnya.
Menurut redaktur LKBN Antara Lampung, artinya bahwa pemimpin menyerahkan kepada bawahannya yang memiliki kapasitas tugas tersebut. Sehingga juara ketiga dalam foto ini, sangat tergambar tentang “polisi sebagai pengayom dan sahabat warga”.
“Hal ini terlihat ketulusan petugas dalam menunjukkan arah, sementara warga tak segan atau takut untuk berkomunikasi dengan polisi. Komposisi kuat, ditopang dengan pengendara di belakangnya yang menunjukkan petugas sedang bertugas mengatur kendaraan di jalan ramai,”terangnya.
Sementara itu Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin menuturkan, sangat berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Karena antara Polisi dan Jurnalis, sangatlat erat hubungan komunikasinya dan sebagai mitra.
“Sebagai polisi, kami sangat setuju untuk dikritik. Lomba foto ini, meyakinkan bahwa polisi bersahabat dengan masyarakat,”kata Ike Edwin.
Ia menilai lomba ini sangat menarik. Selain itu, Kapolda mengaku dirinya memang sangat suka dengan foto-foto tersebut.
“Sesuai dengan marwahnya polisi, berperan untuk melayani, melindungi dan pengayom masyarakat,” katanya.