Anggota Satpol PP Cantik Dijual: Nurbaiti Lepas Jilbab Sebelum Masuk Ruang Karaoke

Bagikan/Suka/Tweet:

Korban Mengikuti 31 Adegan Prarekonstruksi



Zainal Asikin/Teraslampung.com

Prarekonstruksi: Nurbaiti (baju hitam), usai membuka jilbabnya lalu masuk ke dalam ruangan karaoke MGM bersama Ruswita dan saksi lain yang peran ketiganya digantikan petugas Polresta Bandarlampung, Senin (28/9/2015).

BANDARLAMPUNG-Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bandarlampung, menggelar prarekontruksi terkait dugaan kasus perdagangan manusia (human trafficking) yang melibatkan pegawai Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bandarlampung, Senin (28/9/2015) siang sekitar pukul 11.30 WIB. Pada gelar prarekontruksi tersebut, ada sekitar 31 adegan yang diperagakan di tiga tempat berbeda.

Kabag Hukum Polresta Bandarlampung, AKP HD Pandiangan mengatakan, setelah pihaknya menerima adanya laporan dari korban dugaan adanya perdagangan manusia (human trafficking). Pihaknya langsung mengadakan langkah-langkah, yakni dengan melakukan pemeriksaan terhadap
saksi-saksi dan korban. Kemudian mencari data penyelidikan, salah satunya termasuk dalam prarekontruksi ini. (Baca: Wanita Anggota Satpol PP Dijual Atasannya, Polisi Belum Tetapkan Tersangka).

“Prarekontruksi ini dilakukan, untuk dapat menentukan benar-benar ada atau tidak terjadi tidak pidanya dalam perkara itu. Jadi kami belum bisa menyimpulkan, sebab pra rekontrusksi ini masih dalam tahap penyelidikan,”kata Pandiangan kepada wartawan, Senin (28/9).

Dalam prarekontruksi tersebut, Pandiangan mengutarakan, ada sekitar 31 adegan yang diperagakan. Yakni mulai awal dari penjemputan Nurbaiti dirumah temannya di Jalan perintis Kemerdekaan Bandarlampumg. Di tempat tersebut, ada sekitar enam adegan yang diperagakan.

Lalu adegan berikutnya, lanjut Pandiangan, di karaoke MGM ada sekitar 19 adegan yang diperagakan. Pada adegan terakhir, ada enam adegan yang diperagakan di rumah Ruswita yang tempatnya digantikan sementara di rumah dinas Mapolresta Bandarlampung.

Dalam adegan tersebut, saksi Ar memberikan uang kepada Rw saat berada di dalam mobil, lalu NB diajak pergi oleh saksi Ar.

“Jadi pra rekon ini, untuk menentukan dan melihat ada atau tidak tindak pidananya. Kalau memang memenuhi unsur, berarti sudah ada calon tersangkanya. Jadi kalau prarekontruksi ini belum,”ujar mantan Waka Polsekta Tanjungkarang Timur ini.

Nurbaiti (berjilbab) saat dijemput Ruswita di rumah temannya di Jalan Perintis Kemerdekaan Bandarlampung.

Ketika disinggung menegenai peran dari Ruswita dan Arif, mengapa peran dari  keduanya digantikan oleh petugas, Pandiangan mengungkapkan, hal itu karena baru prarekonstruksu dan masih tahap penyelidikan.

“Tapi kalau sudah rekontruksi, berarti sudah ke tahap penyidikan,” katanya.

Kemudian saat ditanya adegan seperti apa, yang diperagakan pada saat prarekontruksi di dalam ruangan Karaoke, Pandiangan enggan membeberkan adegan tersebut seperti apa karena ini adalah ranah penyelidikan.

Dia menambahkan, setelah pra rekontruksi ini, maka akan dilakukan gelar perkara kembali. Apakah cukup untuk dilakukan penyelidikan atau tidak, jika dinyatakan cukup baru setelah itu dilakukan
rekontruksinya.

“Kalau memang masih belum cukup, ya masih terus dilakukan penyelidikannya. Tapi jika memang dinyatakan sudah cukup prarekontruksi ini, maka akan ditingkatkan ketahap penyidikan,”tandasnya.

Sementara Kanit Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bandarlampung, Ipda Evi Trianti usai dilakukan gelar perkara enggan memeberikan keterangannnya.