TERASLAMPUNG.COM — Jurnalis senior Irwan Julianto menunjukkan dengan sangat telak bahwa program OK Oce (One Kecamata One Center of Entrepreneurship) yang diklaim Anies Baswedan – Sandiaga Uno sebagai program orisinal mereka.
Memang, Irwan tidak langsung mengkritik OK OCE yang diklaim itu. Namun, pendapatnya yang didedahkan di media sosial itu cukup menjelaskan bahwa OK OCE yang dimaksud oleh Anies-Sandi bukanlah hal baru dalam dunia pengembangan perekonomian rakyat.
“Lucu juga mengikuti klaim-mengklaim siapa yang paling orisinal: Jakarta Creative Hub yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau program OK OCE (One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship) yang didaku sebagai program unggulan Paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno,” kata Irwan, belum lama ini.
Jurnalis yang lama bergelut dengan isu lingkungan hidup dan ekonomi rakyat itu mengaku dirinya melihat bahwa pada dasarnya suatu ide itu tidak muncul dalam vakum.
“Bisa saja itu (OK OCE) benar-benar suatu ide brilyan dan terobosan. Tapi umumnya adalah modifikasi atau pengembangan ide yang sudah pernah ada,” katanya.
Irwan mencontohkan program OVOP (One Village, One Product) yang idenya dirintis oleh Prof Morihiko Hiramatsu ketika ia menjadi Gubenur Prefektur Oita di Jepang tahun 1980.
Ide cemerlang ini direpilkasi oleh berbagai negara Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika dan Amerika Latin, dan Indonesia. Di Indonesia, OVOP diadopsi oleh Kementerian Perindustrian.
“Di Thailand OVOP langsung diambil sebagai program unggulan PM Thaksin Shinawatra ketika ia berkuasa, dan terus berkembang sampai sekarang. Namanya OTOP (One Tambon, One Product). Tambon artinya Subdistrik atau Kecamatan. Jadi mirip dengan OK OCE. Basisnya Tambon atau kecamatan, bukan desa,” katanya.
Irwan menuturkan. pad akhir Januari hingga awal Februari 2017 dirinya ke Laos dan singgah di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok. Di bandara itu ada gerai OTOP.
“Gerai itu menjual aneka produk kain atau garmen hingga makanan olahan, seperti sale pisang yang dicelup cokelat. Di pesawat Thai Airways yang saya tumpangi ada katalog OTOP,” katanya.
Yang paling menarik, kata Irwan adalah kain-kain tradisional suku-suku minoritas Thailand yang mirip dengan suku-suku pegunungan di Laos Utara, seperti Thai Lue (di Laos diaebuf Tai Lue).
Menurut Irwan, harga-harga kain tradisional Thailand yang ditawarkan di katalog OTOP tergolong mahal, tapi kualitasnya memang bagus.
“Terus terang saya iri dengan semangat Thai Incorporated ini. Potensi Industri kreatif, kriya dan makanan/minuman olahan di Indonesia amat besar, tak kalah dari Thailand. Sayangnya belum tergarap maksimal. Mudah-mudahan Kemenperin dan Bekraf dapat bersinergi,” kata dia.
OK OCE dan Pilgub DKI Jakarta
Dalam Pilgub DKI Jakarta, program OK OCE dengan gencar dikampanyekan pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno. Saat memaparkan program tersebut, Sandiaga Uno sangat yakin bahwa program tersebut akan membuat ekonomi rakyat Jakarta bisa meningkat. Ia meyakinkan OK OCE sebagai hal baru. Namun, bagi mereka yang sudah lama bergelut di dunia industri kecil dan menengah serta ekonomi kreattif, OK OCE tidak ubahnya program Ovop yang dalam beberapa tahun sudah bergulir di sejumlah wilayah di Indonesia.
Di Lampung, contoh Ovop adalah sentra industri kripik pisang di Gunung Terang, Bandarlampung.
Di DKI Jakarta, baru-baru ini Gubernur Basuki Thahaja Purnama (Ahok), pada Rabu pekan lalu (1/3/2017) meresmikan fasilitas publik Jakarta Creative Hub di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (1/3).
Saat mereskiman fasilitas itu Ahok menyebut Jakarta Creative Hub sebagai implementasi nyata dari program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) yang digagas Anies-Sandi.
Tentu saja Anies tersanjung dan girang. Menanggapi komentar Ahok, Anies mengaku bersyukur.
“Syukurlah kalau sudah ditiru, alhamdulillah. Kan disebutnya OK OCE juga, oh ya sudah alhamdulillah,” kata Anies di DPP Gerindra Jalan RM. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3).
Dari komentar Ahok itu, publik pun jadi tahu bahwa Ahok tidak mengenap Ovop. Kalau ia tahu tentang Ovop, kecil kemungkinannya dia akan menyebutkan Jakarta Creative Hub sebagai implementasi OK OCE.