Ansor, Kodim, dan Dinas Dikbud Way Kanan Gelar Festival Drum Band

Bagikan/Suka/Tweet:
BLAMBANGAN UMPU,
Teraslampung,com–
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor, Kodim 0427 serta Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waykanan di Provinsi Lampung bekerjasama
menggelar Festival Drum Band Bela Negara dalam rangka memperingati HUT Ansor,
HUT Waykanan dan Hari Pendidikan Nasional.
Ketua PC GP Ansor Waykanan
Gatot Arifianto mengatakan, festival tersebut didasari sejumlah kebersamaan
dalam berbangsa dan bernegara, seperti “NKRI Harga Mati” hingga
“Pancasila Jaya” yang penjabarannya tentu tidak sedikit.
“Festival akan
berlangsung di lapangan Markas Komando Distrik Militer atau Makodim Waykanan
pada 2 Mei 2015,” kata Gatot, Rabu (18/3).
Menurut Gatot, Festival
Drum Band Bela Negara technical meeting berlangsung Senin 30 Maret 2015 pukul
13.00 WIB di Kantor PCNU Waykanan.
Dandim 0427 Letnan Kolonel
Inf Edy Prayitno serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud)
Gino Vanollie sepakat lagu wajib yang harus dibawakan peserta festival ialah
Mars Syubbanul Wathon Karya KH Abdul Wahab Chasbullah 1934.
Lagu yang diijazahi  KH Maemon Zubair tahun 2012 tersebut merupakan
pernyataan sikap para ulama dan warga Nahdlatul Ulama atau NU pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
“Jauh sebelum
Indonesia merdeka, NU sudah mendukung Indonesia menjadi negara dan mengajak
negara yang sedang dijajah saat itu untuk bangkit. Cinta NU pada Indonesia dari
dulu hingga sekarang dan mendatang bukan pepesan kosong atau hanya di mulut
saja, tapi seribu persen nyata dan tidak pernah lelah untuk dibuktikan,”
paparnya.
Festival Drum Band Bela
Negara memperebutkan trophy Bupati, Dandim, Kadisdikbud dan GP Ansor Waykanan.
 Peserta bisa tampil selama 10 menit,
membawakan lagu wajib, lagu pilihan yakni Mars Garuda Hitam dan Mars GP Ansor,
serta membawakan lagu bebas dari daerah Lampung.
Pada 24 April GP Ansor
merayakan HUT ke 81, lalu Kabupaten Waykanan pada 27 April merayakan HUT ke 16
dan 2 Mei yang bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan
nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia
diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

“Festival tersebut
merupakan upaya menangkal radikalisme yang mengatasnamakan agama hingga
menanamkan nasionalisme, sebagaimana selarik pesan dalam Mars Syubbanul Wathon,
yakni hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air sebagian dari iman,”
kata Gatot Arifianto.