Antisipasi Demo 212, Polres Lampura Mengecek Penumpang Bus

‎Polres Lampung Utara, Rabu (30/11/2016) menyisir sejumlah kendaraan yang diduga mengangkut penumpang untuk ikut aksi bela Islam III di Jakarta. Penyisiran ini untuk mengantisipasi agar tidak ada barang - barang terlarang dan membahayakan dalam aksi tersebut.
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Kapolres Lampung Utara AKBP Esmed Eryadi dan jajarannya melakukan penyisiran terhadap para penumpang bus dan kendaraan roda lainnya di dua tempat berbeda, Rabu siang (30/11/2016).

“Razia ini untuk mengantisipasi agar jangan sampai mereka yang berangkat ke Jakarta (demo 212) membawa barang yang dilarang,” kata Kapolres AKBP Esmed Eriyadi, Rabu (30/11/2016).

Dua lokasi yang menjadi sasaran penyisiran ialah Terminal Simpang Propau, Kotabumi dan daerah simpang Bukit Kemuning.

Sedikitnya ada dua bus yang mereka periksa di Terminal Simpang Propau. Kedua bus itu yakni Nus Sozo dengan nomor polisi AA 1428 CA yang mengangkut 49 orang serta Bus Family Raya nopol BH 7880 GH dengan 38 penumpang di dalamnya. Mereka merupakan jamaah Jurkudamaq berasal dari Provinsi Sumatra Barat.

Seluruh barang penumpang dari kedua bus tersebut diperiksa secara teliti. Mereka ingin memastikan agar barang bawaan penumpang benar – benar bersih dari barang terlarang seperti senjata api, senjata tajam, dan bahan peledak serta narkoba.

“Sebetulnya, kalau mau berunjuk rasa bisa di sini (Lampura) atau ke Bandar Lampung (dan tak perlu ke Jakarta),” terangnya.

Namun, Perwira Menengah Kepolisian ini tak dapat memastikan adakah warganya yang disinyalir akan ikut aksi 2 Desember 2016 mendatang.

Esmed mengaku sejauh ini pihaknya belum menerima pemberitahuan terkait rencana kepergian warganya ke Jakarta. Menurutnya, tak menutup kemungkinan jika ada warganya yang tertarik ikut aksi tersebut dan berangkat sendiri – sendiri.

“Secara terbuka pemberitahuan ke kami tidak ada. Tapi, aparat intelijen kami terus memantau kemungkinan ada warga yang berangkat secara perseorangan,” tutur dia.

‎Masrigi Rajo Lelo, Ssalah seorang penumpang bus mengatakan keberangkatan dirinya dan penumpang lain dari Sumatera Barat bukanlah untuk menuju Jakarta atau mengikuti aksi bela Islam III melainkan untuk mengikuti tablig akbar di daerah Cikampek, Jawa Barat.

“Kami ke Cikampek untuk menhadiri penjamuan jamaah tablig akbar selama 4 hari dan bukan untuk ikut aksi bela Islam III di Jakarta,” katanya.