Antisipasi Penumpukan Kendaraan Pemudik, Tol Lampung Akan Aktifkan Seluruh Gerbang Tol

Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM–Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik dari Pulau Jawa, pengelola jalan tol Lampung ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), akan mengaktifkan seluruh Gerbang Tol (GT) atau toll gate pada arus mudik H-5 lebaran Idul Fitri 1446 H Tahun 2025.

Direktur Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), I wayan Mandia mengatakan, untuk antisipasi lonjakan kendaraan pemudik yang datang dari Pulau Jawa ke Lampung, pihaknya akan mengaktifkan seluruh toll gate. Pengaktifan toll gate tersebut, berkaitan dengan ditiadakannya tarif eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, pada arus mudik H-5 lebaran.

“Kebijakan tersebut, agar tidak terulang lagi adanya penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak seperti musim mudik lebaran tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, kendaraan akan bisa langsung diseberangkan menuju ke Pelabuhan Bakauheni,”kata dia, Minggu (23/3/2025).

Kondisi tersebut, kata Wayan, berpengaruh terhadap arus kendaraan yang masuk ke Sumatera melalui Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) di Bakauheni.

“Semua toll gate nanti akan kita aktifkan semua, dan tidak ada yang di stand by-kan sehingga kendaraan pemudik tidak terjadi penumpukan,”ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, agar arus kendaraan pemudik tidak menumpuk di gerbang tol saat akan melakukan transaksi, pihak pengelola akan mengaktifkan mobile reader.

Dikatakannya, ada lima Gerbang Tol (GT) atau toll gate yang menjadi perhatian, karena kelima GT ini tercatat sering terjadi penumpukan kendaraan saat mudik lebaran. Kelima gerbang tol itu adalah GT Bakauheni Selatan, GT Lematang, GT Kota Baru, GT Natar dan GT Terbanggi Besar.

“Lima GT tersebut, tingkat arus kendaraan keluar masuk tol sangat tinggi saat arus mudik maupun arus balik lebaran,”terangnya.

Ini Strategi Pengelola Tol Cegah Penumpukan Kendaraan

Wayan mengungkapkan, pihaknya juga merumuskan sejumlah skema agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pemudik di jalan tol dan Pelabuhan Bakauheni selama periode arus balik lebaran 2025 nanti. Skema ini, mulai dari memaksimalkan rest area hingga pelayanan top up kartu tol.

“Jumlah kendaraan pemudik pada periode arus mudik lebaran tahun ini (2025), diprediksi meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Perkiraaan kenaikan traffic kendaraan, mencapai 62 persen dibandingkan hari normal,”katanya.

Pada puncak arus mudik tersebut, kata Wayan, diperkirakan sekitar 58.000 kendaraan akan melewati ruas tol Lampung. Terkait peningkatan arus lalu lintas tersebut, ada sejumlah skema yang disusun agar tidak terjadinya penumpukan kendaraan di jalan tol yang berimbas ke Pelabuhan Bakauheni.

Skema-skema tersebut, diantaranya adalah dengan menambah gerai top up kartu tol di tujuh gerbang tol dan mobile reader di lima gerbang tol.

“Tidak hanya itu saja, memfungsikan rest area KM 20B, KM 49B, KM 67B, KM 87B dan KM 116 B untuk penerapan sistem penundaan (delaying system) apabila terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni. Lalu pos pemeriksaan tiket (skrining) di rest area KM 20 B dan KM 49 B,”pungkasnya.

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengumumkan kebijakan baru terkait tarif tiket di Pelabuhan Merak pada masa angkutan lebaran Idul Fitri 2025. Dimana mulai H-5 Lebarang, tarif tiket di dermaga eksekutif akan ditiadakan dan disamakan dengan tarif reguler.

Hal tersebut, untuk mengurangi potensi kepadatan kendaraan dan penumpang di dermaga eksekutif saat arus mudik lebaran. Dengan adanya penyertaan tarif ini, seluruh penumpang akan diarahkan ke kapal yang tersedia tanpa harus memilih layanan eksekutif atau reguler.

Hal ini, diharapkan dapat mengurai antrean panjang dan mencegah penumpukan kendaraan di dermaga eksekutif yang selama ini menjadi pilihan utama bagi para pemudik.

Zainal Asikin/Teraslampung.com