Oleh:Ramadhan Nurpambudi*
Salah satu komoditas andalan Provinsi Lampung adalah tanaman Kopi. Siapa yang tidak kenal dengan nikmatnya Kopi Lampung ? bagi penikmat kopi tentu saja mencicipi Kopi Lampung menjadi sesuatu yang harus dilakukan karena rasanya yang nikmat.
Kopi Lampung termasuk kategori spesial, bisa mendongkrak 30% lebih mahal dari harga biasanya. Kopi Lampung yang berkategori spesial ini adalah Kopi dari wilayah Belalu dan Lumbok Seminung dari Lampung Barat serta dari wilayah Pulau Panggung Tanggamus. Diharapkan Kopi Lampung bisa segera mendunia untuk menyusul Kopi-kopi Indonesia lainnya.
Saat ini wilayah Lampung sudah berjalan musim hujan, hujan sudah turun hamper setiap hari dengan intensitas beragam mulai ringan hingga lebat di waktu mulai pagi hingga dini hari hari. Kondisi ini sudah menyebabkan banjir di beberapa wilayah seperti Tanggamus dan Lampung Selatan. Bahkan jalur lintas di wilayah Pesisir Barat yang merupakan salah satu akses menuju ke Bengkulu terputus akibat derasnya air akibat hujan yang turun di wilayah tersebut.
Kembali kepada komoditas Kopi Lampung, penanaman Kopi dominan ada di wilayah dataran tinggi kurang lebih 500 – 1500 meter diatas permukaan laut. Untuk suhu udara yang ideal untuk penanaman Kopi ini berkisar antara 16 – 20 ℃. Maka dari itu dominan komoditas Kopi berada di wilayah dataran tinggi seperti Lampung Barat dan juga Tnggamus. Untuk curah hujan, tanaman Kopi memerlukan curah hujan yang cukup tinggi setiap tahunnya berkisar 1000 – 2000 mm. (Luthfi Nur Khasanah. 2017)
Sesuai dengan iklim di wilayah Lampung Barat dan juga sebagian wilayah Tanggamus keduanya memiliki tipe Non ZOM dimana perbedaan antara musim hujan dengan musim kemaraunya tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Untuk wilayah Tanggamus dan Lampung Barat ini meskipun pada musim kemarau tetap mendapat curah hujan yang banyak sehingga tanaman Kopi bisa tetap hidup. Tanaman Kopi tidak membutuhkan penyinaran matahari yang banyak namun perlu penyinaran matahari yang teratur.
Nah yang menjadi faktor penting adalah petani harus paham betul kondisi iklim daerahnya ketika akan menanam tanaman Kopi. Tanaman kopi ketika masa panen tidak bisa berbarengan dengan musim hujan atau kondisi banyak hujan karena kondisi hujan tinggi akan membuat buah-buah Kopi yang sudah matang akan berjatuhan ke tanah selain itu bunga Kopi yang dalam penyerbukan akan menggumpal sehingga gagal menjadi buah Kopi.
Penanaman Kopi di wilayah Lampung berada di tipe iklim yang agak basah sehingga masyarakat harus paham betul bagaimana karakteristik wilayahnya contohnya Lampung Barat dan Tanggamus pada masa-masa seperti apa hujan banyak turun. Kondisi ini harus dipahami betul agar kejadian gagal panen bisa ditekan, berbeda dengan penanaman Kopi di wilayah Jawa yang beriklim kering dimana musim hujan dan kemaraunya cenderung lebih mudah untuk diprediksi akan lebih mudah untuk penentuan masa tanam dan juga masa panennya.
BMKG siap membantu masyarakat Lampung terutama yang mempunyai perkebunan Kopi di wilayah Lampung Barat, Tanggamus ataupun di wilayah lainnya untuk berkonsultasi kira-kira kapan prediksi musim kemarau dan musim hujan di wilayah Lampung. Pada saat musim kemarau ini pemilik perkebunan Kopi bisa melalukan penanaman dan sebelum memasuki musim hujan sudah bisa dilakukan proses panen kopi.
Lalu bagaimana jika seperti di wilayah Lampung Barat dan Tanggamus dimana tidak terdapat perbedaan yang jelas antara kedua musim tersebut ? Kami dari BMKG akan memberikan gambaran 10 hari ke depan bagaimana potensi hujan di wilayah tersebut, apakah potensi hujan banyak atau sedikit sehingga petani bisa mengambil langkah dari informasi tersebut.***
*Prakirawan BMKG Lampung