TERASLAMPUNG.COM–Lokasi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung yang digrebek anggota polisi dikenal sebagai daerah rawan kejahatan dan peredaran gelap senjata api rakitan. Bahkan wilayah ini juga dijuluki “Texas” karena kerap terjadi tindakan kriminal bersenjata.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II Sriwijaya, Kolonel Inf eko Syah Putra Siregar dalam keterangan persnya.
Kolonel Eko mengatakan, saat penggerebekan di arena judi sabung itu berlangsung, mulaya polisi sempat melepaskan tembakan peringatan. Namun tembakan itu, langsung dibalas dari arah lokasi sabung ayam hingga menyebabkan tiga anggota polisi Polsek Negara Batin meninggal tertembak di lokasi kejadian.
“Ada tembakan balik dari lokasi arena judi sabung ayam, hal ini yang harus dipahami. Siapa yang menembak, siapa yang menggunakan senjata api dan senjata apa yang digunakan. Ini masih dalam proses investigasi,”ujarnya.
Sementara senjata api yang digunakan untuk menembak tiga anggota polisi terebut, kata Eko, hingga kini masih dalam pencarian atau belum ditemukan. Namun uji balistik terhadap amunisi yang bersarang di tubuh korban, akan dilakukan guna mengungkap asal senjata yang digunakan pelaku.
“Daerah yang dijadikan arena judi sabung ayam itu, mungkin kita semua tahu bahwa daerah itu yang istilahnya “Texas” atau kawasan “Hitam”. Artinya senjata api yang beredar disana, sudah turun temurun dan itu menjadi perbincangan umum. Jadi buat dimana, didapat dari mana,”ungkapnya.
Eko pun meminta masyarakat bersabar, menunggu hasil investigasi yang tengah dilakukannya bersama Polda Lampung hingga saat ini masih terus berjalan. Termasuk pemeriksaan terhadap dua anggota TNI diduga terlibat dalam peristiwa penembakan tersebut.
“Dari keterkaitan, apakah terduga pelaku ini atau orang lain yang menggunakan senjata api. Jadi mohon bersabar, kami masih melakukan investigasi bersama dilapangan,”terangnya.
Terkait keberadaan anggota prajurit TNI di lokasi sabung ayam tersebut, lanjutnya, bahwa keberadaan dua anggota ini masih dalam investigasi bersama Polda Lampung. Karena itu, terkait dengan adanya pernyataan lain, seperti anggota ini yang mengelola dan memiliki tempat bahkan senjata apa yang digunakan, pihaknya masih melakukan investigasi.
“Apabila hasil investigasi nanti membuktikan oknum prajurit TNI tersebut, maka kami memastikan akan menindak tegas sesuai aturan,”terangnya.
Mengenai keberadaaan dua anggota TNI diduga ada di lokasi, menurut Kapendam telah menyerahkan diri di Denpom II-3 Lampung. Mwekea adalah Peltu Lubis (Dansubramil Negara Batin) dan Kopka Basarsyah (anggota Subramil Negara Batin).
“Keberadaan kedua oknum anggota TNI diduga ada di lokasi sabung ayam, saat ini keduanya sudah menyerahkan diri di Denpom II-3 Lampung,”pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga anggota polisi dari Polsek Negara Batin, tewas akibat luka tembak saat menggrebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore sekira pukul 16.50 WIB.
Ketiga anggota polisi yang tewas akibat luka tembak itu adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto bersama dua anggotanya Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta.
Ketiga anggota polisi Polres Way Kanan tersebut, meninggal dunia di lokasi kejadian saat menjalankan tugas penggrebekan judi sabung ayam. Arena judi sabung ayam tersebut, diduga miliki oknum anggota TNI.
Hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota polisi meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala. Jenazah ketiga korban, dievakuasi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan autopsi.
Proses autopsi terhadap jenazah tiga anggota polisi tersebut telah selesai dilakukan oleh Tim dokter DVI Polda Lampung dan tim forensik Bhayangkara Polda Lampung. Proses autopsi dilakukan selama 10 jam, yakni pada Selasa dinihari sekira pukul 02.00 WIB hingga siang pukul 12.00 WIB.
Dari hasil autopsi, penyebab kematian tiga anggota polisi yang gugur saat menjalankan tugas tersebut masing-masing ditembak satu kali.
Iptu Lusiyanto alami luka tembak di bagian dada sebelah kanan, lalu Bripka Petrus Apriyanto alami luka tembak di mata kiri dan Bripda M Ghalib Surya Ganta alami luka tembak pada bagian bibir kirinya.
Sebagai bentuk penghormatan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo sigit Prabowo menetapkan status gugur dalam tugas ketiga anggota kepolisian yang menjadi korban. Dengan status tersebut, para ahli waris berhak menerima santunan dari ASABRI.
Selain itu juga, Kapolri memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) Anumerta kepada ketiga anggota polisi yang gugur dalam tugas tersebut.
1. AKP (Anumerta) Lusiyanto sebelumnya berpangkat Iptu, dinaikkan menjadi Ajun Komisaris Polisi (AKP).
2. Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto sebelumnya berpangkat Bripka, dinaikkan menjadi Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda).
3. Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta sebelumnya berpangkat Bripda, dinaikkan menjadi Brigadir Polisi Satu (Briptu).
Zai I Teraslampung.com