Arus Mudik Lebaran, Pengamanan Objek-Objek Vital Diperketat

Pengamanan di Stasiun Tanjungkarang, Bandarlampung pada 8 Juni 2018.
Pengamanan di Stasiun Tanjungkarang, Bandarlampung pada 8 Juni 2018.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Memasuki H-7 Hari Raya Idul Fitri 1439 H, guna menjaga stabilitas keamanan serta kenyamanan para pemudik beberapa objek-objek vital fasilitas pemudik seperti di Bandara, Stasiun, Terminal dan Pelabuhan melakukan perketat pengamanan dengan penambahan personel kemanan.

Skretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Minato Rahardjo mengungkapkan, bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah menerbitkan surat perintah agar seluruh pelayanan moda transportasi dapat meningkatkan kewaspadaan dan keamanan dengan berkoordinasi aparat TNI-Polri.

“Masing-masing objek vital menambah personel, termasuk intruksinya yakni dari TNI-Polri. Semua harus mendukung dalam pengamanannya, pelayanan transportasi baik itu di Bandara, Stasiuan, Terminal dan Pelabuhan,”ungkapnya, Jumat 8 Juni 2018.

Terpisah, Deputi Devisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang, Asdo Artiviyanto menuturkan, bahwa pihaknya juga telah meningkatkan pengamanan di Stasiun Kereta Api (KA) Tanjungkarang, dengan pengerahan personel dari Satbrimobda Lampung sebanyak 36 personel. Kemudian polisi khusus KA serta aparat keamanan lainnya, sebanyak 432 personel. Upaya perketat pengamanan ini dilakukan, sebagai antisipasi mengenai isu teror yang tengah marak saat ini.

“Untuk di Stasiun Tanjungkarang, telah disiapkan Security Inror. Sehingga setiap kendaraan yang akan masuk ke areal Stasiuan selalu dicek. Begitu juga terhadap barang bawaan penumpang mudik, akan diperiksa. Jika ada yang mencurigakan, akan diperiksa lebih mendalam. Kalau pengamanan khusus, kami konsentrasi di setiap tempat turunnya penumpang,”ujarnya.

Sementara Humas Bandara Radin Inten II Lampung selatan, Wahyu Aria Sakti saat dikonfirmasi mengatakan, memperketat pengamanan saat arus mudik lebaran, sesuai instruksi dari Menteri Perhubungan RI bahwa pengamanan di Bandara sebanyak 27 personel gabungan. yakni dari TNI AU sebanyak 7 personel, TNI AD dan dari Batlyon 143/TWEJ sebanyak 10 personel dan 10 personel dari Polda Lampung.

“Pengaman berlapis juga dilakukan saat berada di pintu masuk Bandara, seperti di lokasi parkiran dan X-ray,”ujarnya.

Menurut Wahyu, untuk memperketat pengamanan, ada dua X-ray yakni di lantai dasar (bawah) dan lantai atas. Sebelumnya, pengamanan di Bandara Radin Inten II ada 22 orang Aviation security (Avsec). Namun sekarang ini, dibantu oleh personel dari TNI-Polri dalam pengamanan tersebut.