Zainal Asikin|teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Bayi perempuan malang bernama Nuryati yang masih berusia satu bulan 20 hari anak pasangan Buang Sutono (54) dan Wagiyati (39) warga Jalan Badarudin II RT 02, Kelurahan Susunan Baru, Tanjungkarang Barat, meninggal dunia di RSU Abdoel Moeloek karena luka bakar di sekujur tubuhnya, Minggu (26/2/2017) sekitar pukul 11.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com, bayi malang itu terbakar lantaran atap dari terpal yang ada di kamar tempat bayi tersebut tidur terbakar lantaran arus pendek listrik (korsleting)..
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu pagi sekitar pukl 06.30. Selanjutnya bayi perempuan nahas tersebut dibawa oleh tetangga korban ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untuk mendapat perawatan medis.
Pantauan teraslampung.com di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUAM, bayi perempuan malang tersebut, mengalami luka bakar cukup serius di bagian wajahnya hingga mencapai 100 persen dan kedua kakinya. Petugas medis, masih memberikan perawatan intensif terhadap bayi perempuan malang tersebut.
Tampak terlihat kedua orangtua bayi diketahui bernama Buang Sutono (54) yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan dan istrinya Wagiyati (39), tak kuasa menahan kesedihan dan terus memandangi putri keenamnya yang mengalami luka bakar cukup parah tersebut.
Sekitar pukul 11.30 WIB bayi perempuan nahas tersebut tidak dapat tertolong lagi hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Buang Sutono (54) ayah bayi perempuan nahas saat ditemui teraslampung.com di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) mengatakan, ia tidak mengetahui secara pasti penyebab banyinya perempuannya terbakar. Karena pada saat kejadian, ia bersama istrinya Wagiyati sedang pergi ke Pasar Tani, Kemiling untuk belanja keperluan sehari-hari.
“Kejadian pastinya saya tidak tahu mas, karena pagi itu saya dan istri sedang belanja ke pasar. Saya dapat kabar bayi saya terbakar dari tetangga yang menghubungi saya sekitar pukul 06.30 WIB,”ujarnya sembari mentikkan air mata, Minggu (26/2/2017) siang.
Menurutnya, pada saat ia tinggalkan ke asar, anak keenamnya yang masih bayi tersebut ditunggu anaknya yang pertama bernama Intan (20).
“Saat kejadian kebakaran, bayi saya tidur di dalam kamar, anak saya Intan sedang mencuri pakaian,”ungkapnya.
Dikatakannya, kebakaran itu lantaran adanya arus pendek di dalam kamar rumahnya, lalu memutus kabel dan menimpa atap dari terpal tepat di atas banyinya yang sedang tidur.
“Saat itulah, api langsung membesar dan membakar banyi perempuan saya ini,”terangnya.