TERASLAMPUNG.COM — Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Purworejo, Jawaa Tengah, Sabtu-Minggu (18-19 Juni 2016) menewaskan sedikitnya 44 warga di wilayah itu.
Korban banjir yang meninggal atau hilang adalah warga yang tersapu luapan Sungai Bogowonto. Sedangkan korban tanah longsor adalah warga yang rumahnya berada di beberapa wilayah rawan longsor di kabupaten yang berbatasan dengan DI Yogyakarta itu.
Koran Kedaulatan Rakyat Yogya melaporkan, hingga Minggu (19/06/2016) warga masyarakat bersama aparat pemerintah, TNI dan Polri bahu membahu menyingkirkan material longsoran untuk mencari korban yang masih tertimbun.
Bencana tanah longsor terparah terjadi di Desa Donorati Kecamatan Purworejo. Ada sedikitnya 16 orang tewas akibat bencana tanah longsor di desa ini. Sedangkan bencana tanah longsor di Desa Karangrejo Kecamatan Loano ada 14 orang.
“Itu data yang masuk ke BPBD, kemungkinan data masih bisa berubah karena identifikasi dan pencarian korban masih terus dilakukan dan laporan dari masyarakat belum semua masuk,” kata Kepala Pelaksana BPBD Purworejo Drs Boedi Hardjono di sela-sela evakuasi korban bancana di Desa Karangrejo.
Boedi mengatakan, korban tewas akibat longsor juga terjadi di Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo masing-masing Jumilah warga Dukuh Makemdowo Sidomulyo, dan Cokro S, Saridah, Paisah, dan Iril warga Dukuh Rukem Sidomulyo.
Di Desa Jelok Kecamatan Kaligesing korban tewas tertimpa longsor empat orang. “Satu korban lainnya warga Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo,” kata Boedi Hardjono.
Sementara itu Elisa Leonardus (44), seorang pelaut warga Swasembada Kebon Bawang Jakarta Utara yang berboncengan sepeda motor dengan Nurhayati (43) warga Desa Kaliboto Kecamatan Bener Purworejo hanyut dan tewas saat melintasi jembatan di jalur Mranti-Bulus di Kelurahan Mranti Kecamatan Purworejo.