Banjir di Bandar Lampung, Nenek Rohani Gembira Dikunjungi Wamensos Agus Jabo

Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com — Rohani (86), seorang nenek yang jadi korban banjir di Kota Bandarlampung, tidak menyangka bertemu, disapa, dan mendapat bantuan dari Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo, Selasa (21/1/2025.

Pertemuan Rohani dengan Wamensos terjadi saat Wamensos Agus mengunjungi korban banjir di Kelurahan Pesawahan, Gedung Pakuon, Kecamatan Telukbetung Selatan.

Wamensos yang meninjau korban banjir di dua kelurahan tiba di Posko Bantuan Banjir Kecamatan Telukbetung Selatan di Jalan Laksamana RE Martadinata menggunakan mobil Toyota Fortuner RI 27 Selasa siang sekitar pukul 14.30 21 Januari 2025. Ia kemudian disusul Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani.

Rombongan langsung meninjau Sungai Belau dari jembatan beton, selanjutnya menuruni kolong jembatan tersebut sambil sesekali bertanya ke korban banjir. Salah satunya Alif, kelas V SD yang ditanya apakah masih sekolah dan dijawab Alif masih.

Kemudian Agus Jabo melanjutkan peninjauan dan bertemu dengan nenek Rohani yang sedang duduk tepat di bawah jembatan beton. Agus Jabo sempat menanyakan kesehatan dan saat banjir nenek di mana. Selanjutnya Wamensos menyerahkan bingkisan bantuan dari Kementerian Sosial.

Usai mendapat bingkisan nenek Rohani mengaku bersyukur.

“‘Alhamdulillah dikasih bantuan,” ungkapnya sambil mengusap air matanya.

Rohani ibu, 12 anak, kemudian menceritakan bahwa banjir pada Jumat lalu (17/1/2025) merupakan banjir yang terbesar yang dialami selama puluhan tahun tinggal di dekat Sungai Belau.

“Selama saya tinggal di sini sudah mengalami banjir besar tiga kali dan banjir yang kemarin adalah yang paling besar,” ungkapnya.

Nenek Rohani mengaku tinggal di rumah anaknya, ketika banjir rumah tersebut terendam dan sebelum rumah terendam Rohani diungsikan ke rumah anaknya yang lain yang tidak terdampak banjir di Gunung Mastur.

“Nenek waktu air sekitar sepinggang saya digendong anak saya untuk mengungsi ke rumah anak saya di Gunung Mastur (daerah yang jaraknya sekitar 2 km dari rumah Rohani),” jelasnya.

Akibat banjir besar tidak ada yang tersisa. Semua perabotan habis, barang-barangnya hancur, baju-baju basah terkena air campur lumpur.

“Yang tersisa cuma rumah aja nak yang laen-laen gak ketolong. Kalo bantuan nenek dapet nasi bungkus dari Posko kadang dua bungkus,” pungkasnya.

Dandy Ibrahim/teraslampung.com

Foto: Wamensos Agus Jabo berbincang dengan nenek Rohani.