TERASLAMPUNG.COM — Erupsi yang terus-menerus setidaknya sejak Juni 2018 hingga Januari 2019 membuat Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda penampakannya berubah. Tubuh gunung yang erupsinya menyebabkan tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 itu dari kejauhan terlihat eksotis.
BACA: Terus Erupsi, Volume Gunung Anak Krakatau Berkurang Jadi 110 Meter
Sebuah video dokumentasi @EarthUncutTV pada Jumat, 11 Januari 2019, memperlihatkan adanya warna oranye kecoklatan di bagian tubuh Gunung Anak Krakatau. Iu adalah warna hidrosida besi (FeOH3) yang mengandung zat besi tinggi. Zat itulah yang keluar dari kawah dan larut ke dalam air laut.
Eksotisme dan kandungan material Gunung Anak Kraatau tidak saja membuat wisatawan (terutama wisatawan asing) berbondong-bondong memburu gambarnya. Pengusaha nasional juga pernah mengincar pasir Gunung Anak Krakatau yang diyakini sebagai pasir yang mengandung bijih besi terbaik di dunia itu untuk ditambang.
BACA: Berdalih Mitigasi Bencana, Pasir Gunung Krakatau Akan Ditambang Lagi
BACA JUGA: Kisah PT Ascho Menambang Pasir Gunung Anak Krakatau (1)