Feaby/Teraslampung.com
Kepala Bappeda, Azwar Yazid pimpin Rakortek buku putih sanitasi dan strategi sanitasi, di kantor Bappeda, Kamis (22/10/2015). |
Kotabumi–Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Utara menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) penyusunan buku putih sanitasi dan strategi sanitasi, di kantornya, Kamis (22/10) pagi.
“Rakortek ini untuk menindaklanjuti kebijakan pembangunan Pemerintah tentang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman,” terang Kepala Bappeda, Azwar Yazid usai kegiatan.
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, menurut Azwar, merupakan salah satu target Millenium Development Goals (MDGs/Tujuan pembangunan milenium) yang nantinya akan dirubah menjadi Sustainable Development Goals (SDGs/Tujuan pembangunan yang berkelanjutan) yang harus segera diwujudkan. “Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempercepat capaian realisasi visi dan misi Bupati Agung Ilmu Mangkunegara di lapangan,” urainya.
Dalam Rakortek buku putih sanitasi dan strategi sanitasi tersebut, kata Azwar, pihaknya bersama Dinas Tata Kota, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan Badan Lingkungan Hidup membahas dan mendalami substansi (isi,red) dokumen buku putih sanitasi dan strategi sanitasi kabupaten secara representatif dan komprehensif. Tujuannya, agar produk yang akan dihasilkan dapat menjadi sebuah dokumen pembangunan acuan bagi pelaksanaan percepatan pembangunan sanitasi permukiman di kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan di Kabupaten Ragem Tunas Lampung itu.
“Pembangunan sanitasi permukiman di kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan adalah salah satu persyaratan yang diharuskan oleh pemerintah pusat kepada setiap Pemerintah Daerah saat melaksanakan pembangunan di wilayahnya masing – masing,” papar pria yang akrab disapa Adin Azwar itu.
Adapun berbagai aspek yang dibahas dalam Rakortek itu, imbuhnya lagi, meliputi aspek pengelolaan air limbah domestik, aspek pengelolaan persampahan domestik dan aspek pengelolaan drainase lingkungan termasuk dalam hal ini adalah aspek pengelolaan drainase tersier di kawasan permukiman.
“Pembahasan dalam Rakortek kali ini menggunakan pendekatan partisipatif, pendekatan berbasis kebutuhan dan pendekatan berbasis fakta,” terangnya.
Mantan Asisten II Pemkab ini berharap, penyusunan buku putih tersebut dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama – sama mewujudkan kawasan permukiman penduduk yang aman, nyaman, sehat dan bersih serta arif dan ramah terhadap lingkungan alam.
“Semoga kawasan pemukiman pendudukan yang ramah lingkungan dapat terwujud melalui penyusunan buku putih ini. Tapi, tentunya masyarakat juga harus lebih menghargai lingkungannya tanpa merusak alam,” tutup Azwar.