Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com – Gelar Bawaslu Lampung Award di Balai Keratun Kompleks Pemerintahan Provinsi Lampung, Selasa (30/12), menuai kritik. Selain menyajikan makanan yang lumayan mewah, kegiatan itu dinilai sebagian kalangan tidak begitu perlu diadakan.
Dalam kegiatan itu memang tidak ditemukan makanan singkong, jagung dan menu sederhana lainnya yang pernah diatur oleh Pemerintahan Jokowi-JK bagi PNS dan lembaga pemerintahan lainnya. Nampak menu yang tersedia zupasup, sate dan lainnya.
Nampak hadir dalam perhelatan itu anggota Bawaslu RI Nasrullah, anggota KPUD Lampung Solihin, sejumlah mantan anggota Panwas, keluarga anggota Panwas yang meninggal saat bertugas, serta pejabat Pemkab/Pemkot, perwakilan Polda, dan awak media.
Akademikus Unila yang pernah menjadi komisioner KPU Bandarlampun, Budiharjo, menilai pelaksanaan Bawaslu award mubazir dan hanya menghamburkan anggaran. Sebab, kata Budiraharjo, pelaksanaan pengawasan Pemilu masih banyak yang amburadul.
Angger Putranto, wartawan Kompas , mengatakan media atau wartawan tidak perlu mendapatkan penghargaan. “Kami sudah melakukan apa yang sudah menjadi kewajiban jurnalis, kami hanya perlu Bawaslu kerja sebaik-baiknya,” kata dia.
Beni Yulianto dari Tribun Lampung khawatir dengan adanya penghargaan itu jurstu mempengaruhi independesi sebagai jurnalis.
Berbeda halnya denga Pujiansyah wartawan dari TVOne. Ia mengaku penghargaan itu memang perku. “Penghargaan yang diberikan Bawaslu dapat memacu kinerja jurnalis,” katanya.
Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoriyah menjelaskan acara ini bukan dalam rangka menghabiskan anggaran tapi memberi apresiasi pada panwaslu yang melaksanakan tugas dengan baik dan memberi apresiasi pada panwas yang meninggal saat menjalankan tugas..
“Ini bukan untuk menghamburkan sisa anggaran,” kilahnya.
Siti Qodratin