Bayi Tanpa Anus di Bandarlampung akan Segera Dioperasi di RSUAM

Lurah Gulak-Galik (rompi merah) bersama Keplaa Puskesmas (Kapuskes) Gulak-Galik mendatangi rumah keluarga Deklarosid, Rabu (1/9/2021).
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Masalah yang dihadapi Deklarosid (36), warga Jalan Hajah Haniah Gang Cempaka RT 017, Lingkungan I, Kelurahan Gulak-Galik Kecamatan Telukbetung Utara. Anak bayi yang baru saja dilahirkan istri Deklarosid akan segera dioperasi.

BACA:  Bayi di Bandarlampung Lahir Tanpa Anus Butuh Bantuan Donatur

Kepastian itu setelah bayi tanpa anus itu dikunjungi Kepala Puskesmas Sumurbatu dan Lurah Sumurbatu, Rabu pagi (1/9/2021).

“Sesuai arahan dan petunjuk Ibu Walikota Bandarlampung, tadi pagi Lurah Gulak Galik dan Kepala Puskesmas Sumurbatu sudah menengok pasien. Hari ini KK dan Akta Kelahirannya si Bayi sedang diurus setelah proses administrasi selesai pasien akan dirujuk ke RSUAM dengan membawa rujukan RS Dadi Tjokokrodipo, insya Allah bisa ditangani proses pengobatan pasien,” jelas Husein kepada Teraslampung.com, Rabu (1/9/2021).

Deklarosid mengaku bahagia akhirnya ada bantuan dari Pemkot Bandarlampung yang akan membantu biaya operasi bayi perempuannya anak ke 3 yang lahir tidak memiliki anus itu.

“Alhamdulillah, Allah memberikan kemudahan melalui walikota Bunda Eva Dwiana. Doa kan ya Pak semoga nanti operasinya berjalan lancar dan anak saya sehat,” ungkapnya dengan menahan air mata bahagia.

Untuk memperlancar proses operasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli akan menyurati Rumah Sakit Abdoel Moeloek (RSUAM) agar bayi tersebut bisa dioperasi di rumah sakit plat merah itu.

“Kami akan surati RSUAM supaya bayi itu bisa dioperasi di sana dengan fasilitas P2KM,” jelas Edwin Rusli kepada Teraslampung.com, Rabu, 1 September 2021.

Sehari sebelumnya (31/8) teraslampung.com memberitakan pasangan Deklarosid (36) dan Sari (31) warga jalan Hajjah Haniah Gang Cempaka RT 017 Lingkungan I Kelurahan Gulak-Galik Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung kebingungan mencari biaya operasi bayi wanitanya yang baru berusia dua minggu tidak bisa buang air besar/kecil melalui anus tapi melalui kemaluannya.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas mencoba memanfaatkan program Pemkot yaitu Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat (P2KM) yang akrab disebut Jamkeskot, dimana biaya kesehatan warga Kota Bandarlampung ditanggung oleh Pemkot tapi saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUAM) ditolak, dia diminta untuk menggunakan BPJS.

“Saya sudah ke Puskesmas Sumur Batu minta rujukan untuk ke RSUAM, saya sudah urus administrasinya ke Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung tapi saat di RSUAM dokter bedahnya bilang harus punya BPJS. Saya se-keluarga tidak punya BPJS,” katanya, Selasa, 31 Agustus 2021.

“Saya juga sudah mencoba mencari info di rumah-rumah sakit swasta, ke RS Urip dan Advent. Di Advent dikasi tahu biaya operasi anak saya biayanya ratusan juta karena buka satu kali operasi,” ungkapnya.

Dandy Ibrahim