Feaby/Teraslampung.com
Kotabumi–Sejak sepekan terakhir, wilayah Lampung Utara dilanda isu menetapnya sejumlah orang suku Kubu Jambi, di Desa Subik, Kecamatan Abung Tengah. Isu yang beredar menyebutkan, sejumlah orang yang biasanya tinggal di daerah pedalaman Jambi tersebut menolak pemberian pakaian dari warga sekitar.
Camat Abung Tengah, Panca Nanda ketika diwawancarai melalui telepon, Senin (1/6), menyatakan bahwa isu telah menetapnya sejumlah orang dari suku hanya tersebut tidak benar adanya alias hoax. Kedatangan para pendatang dari suku Kubu tersebut, menurut Panca, hanya untuk mengobati warga sekitar. “Mereka (suku) ke sini hanya untuk mengobati warga Desa Subik. Bukan untuk tinggal,” kata Panca.
Panca juga mengatakan bahwa isu penolakan sejumlah pendatang dari suku yang selama ini tinggal di wilayah Jambi atas pemberian pakaian dari warga sekitar itu tidak benar. Menurut Panca, para pendatang tersebut telah mengenakan pakaian seperti warga umumnya.
“Mereka itu suku Kubu kota. Pakaiannya juga sopan – sopan kok. Jadi, isu yang mereka menolak pemberian pakaian itu juga tidak benar,” tegasnya.
Menurut Panca, total pendatang dari Suku Kubu yang datang di wilayahnya berjumlah 7 orang dengan rincian 4 perempuan dan 7 laki – laki. Kesebelas orang tersebut tiba di Kecamatannya pada Rabu (27/5) lalu.
“Kalau pengobatan yang mereka adakan tidak ramai, mungkin mereka akan pindah. Pengobatan yang dilakukan seperti pemijatan, asam urat dan lainnya,” terang mantan Camat Bukit Kemuning itu.
Migrasi warga Suku Kubu ke beberapa daerah di Pulau Sumatera sebenarnya bukan kali ini terjadi.
Sejak 2014 lalu suku Kubu sudah masuk ke Palembang. Mereka berpakaian lusuh. Di Riau, Suku Kubu juga masuk ke kota setidaknya sejak April 2015 lalu. Kondisi mereka rata-rata memprihatinkan. Sebagian besar terpaksa menjadi peminta-minta untuk makan sehari-hari.
Diduga mereka terpaksa meninggalkan Jambi karena terdesak oleh eskalasi pembukaan lahan hutan menjadi kebun sawit.