Begini Cara Dirut SIG, Hendi Prio Santoso Mengurangi Penggunaan Batu Bara

Kawasan PT SIG
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Masalah sampah semakin hari kian menjadi problematika serius yang sepatutnya dipikirkan secara matang bagaimana cara penanganan yang tepat dan minim resiko. Permasalahan sampah di Indonesia sudah cukup krusial dan membutuhkan peran serta dari berbagai pihak. Diperlukan cara penanganan simultan lewat program jangka panjang yang menyeluruh terhadap permasalahan tersebut.

Berangkat dari keprihatinan terhadap sampah tersebut, Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PT Semen Indonesia, Tbk (SIG) memikirkan tentang bahan bakar alternatif. Pemanfaatan bahan bakar alternatif tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah penggunaan batu bara. Kabar bahagianya lagi bahwa bahan bakar alternatif yang dimaksud berasal dari sampah yang dikelola secara benar dan tepat. Semakin banyaknya masyarakat yang sadar dengan masalah sampah mulai ikut berperan serta aktif melakukan kampanye 3R yaitu reduce, reuse dan recycle.

Peran Serta PT SIG dalam Mendukung Pengelolaan Sampah

Bukan hanya personal dan komunitas saja yang mulai memikirkan pengelolaan sampah secara tepat namun juga korporasi. PT. SIG, Tbk bisa dikatakan sebagai contoh sekaligus pioneer dalam pengelolaan sampah menjadi bahan bakar alternatif. Hendi Prio Santoso sebagai Direktur Semen Indonesia menegaskan bahwa PT. SIG berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan mengembangkan teknologi dalam rangka penggunaan energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar.

“Berangkat dari visi dan misi perusahaan, PT  SIG, Tbk guna mendukung sustainability energy,  kami fokus pada circular economy business”, demikian dikatakan Hendi Prio Santoso kepada para awak media beberapa waktu yang lalu.

Hendi menegaskan bahwa sebagai wujud dukungan kepada pemerintah dalam menanggulangi permasalahan sampah, PT  SIG, Tbk ingin mencoba memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian diharapkan masalah sampah domestik bisa ditanggulangi dan akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan maupun masyarakat.

Penggunaan Sekam Padi hingga Sampah Perkotaan

Hendi Prio Santoso meraih penghargaan CEO Terbaik Dalam Ajang Top BUMN Award 2020
Hendi Prio Santoso meraih penghargaan CEO Terbaik Dalam Ajang Top BUMN Award 2020

Wujud nyata dukungan dan peran serta PT SIG tersebut dilaksanakan dalam bentuk penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara pada semua pabriknya. Tercatat biomassa telah digunakan oleh pabrik-pabrik yaitu Solusi Bangun Andalas di Aceh, Semen Padang di Sumatera Barat dan Semen Tonasa di Sulawesi Selatan.

Ketiga pabrik yang disebutkan di atas merupakan bagian dari PT SIG, Tbk yang telah menggunakan biomassa sebagai energi alternatif dalam proses produksinya. Bahan bakar yang digunakan oleh ketiga pabrik tersebut mulai dari sekam hingga serbuk gergaji.

Dan sejak 2008 yang lalu keseluruhan pabrik di Tuban, Jawa Timur menggunakan biomassa yang berasal dari sabut kelapa, sekam padi, biji jagung dan limbah tembakau. Semua sampah dan limbah tersebut diperoleh langsung dari para petani yang berada di beberapa kabupaten wilayah Jawa Timur  seperti Tuban, Lamongan, Banyuwangi dan Bojonegoro.

“Pabrik di Tuban telah menerima kiriman sekam padi hingga 2.553 ton dan kertas reject mencapai 90 ton. Sedangkan cocopeat dan limbah tembakau masing-masing sebanyak 244 ton sepanjang tahun 2020 ”, lanjut Hendi Prio Santoso.

Sedangkan untuk pabrik PT. SIG yang berada di Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah telah menggunakan teknologi TPS RDF. Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPS) Refused Derived Fuel (RDF) tersebut digunakan oleh PT. Solusi Bangun Indonesia, Tbk (SBI) yang merupakan anak perusahaan dari PT. SIG, Tbk. Teknologi tersebut memungkinkan sampah perkotaan atau disebut dengan istilah Municipal Solid Waste (MSW), menjadi bahan bakar alternatif dalam produksi pembuatan semen.

Fasilitas TPS RDF tersebut merupakan hasil kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup Pemda Cilacap dengan Pemerintah Kerajaan Denmark serta Pemprov Jawa Tengah, yang didukung penuh oleh 3 kementerian yaitu LHK, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). TPS RDF diresmikan sejak Juli 2020 yang lalu dan PT.SBI ditunjuk sebagai operator serta bertanggung jawab untuk mempersiapkan SDM melalui pemberian pelatihan dan offtaker produk RDF tersebut.