Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Setelah keadaannya kembali viral, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara akhirnya akan memindahkan kegiatan belajar mengajar siswa dan guru SDN I Handuyangratu, Bungamayang, ke bangunan layak di sekitar sekolah geribik. Pemindahan ini akan dilakukan pada awal pekan depan.
“Kondisi bangunan di sana memang tidak layak dan mengkhawatirkan. Jadi, mereka akan dipindahkan dari sana,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara, Matsoleh, Jumat (22/7/2022).
Matsoleh mengatakan, sejumlah bangunan yang berdekatan dengan bangunan tempat belajar para siswa tersebut menjadi pilihan mereka. Bangunan itu adalah bangunan eks PAUD, bangunan balai desa, dan musala. Letak ketiga bangunan itu hanya berjarak berkisar antara puluhan dan ratusan meter saja.
“Sambil menunggu pembangunan satu unit ruang kelas baru yang direncanakan akan dibangun pada tahun ini, mereka akan menempati bangunan – bangunan itu,” kata dia.
Ia menjelaskan, pihaknya terpaksa mengambil keputusan itu ketimbang memaksakan para siswa itu untuk kembali bersekolah di bangunan sekolah mereka yang lama. Selain sepi penduduk dan letaknya tidak strategis, mayoritas warga menolak untuk menyekolahkan anak – anak mereka di lokasi yang lama.
“Pembangunan ruang kelas akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran daerah. Pembangunannya akan dimulai di tahun ini,” terangnya.
Adapun bangunan eks balai dusun dan kelas geribik akan segera mereka bongkar. Pembongkaran itu harus dilakukan supaya hal – hal yang tidak diinginkan tidak terjadi di kemudian hari. Nantinya, pembongkaran itu akan diserahkan pada Pemerintahan Desa karena bangunan itu sebelumnya merupakan aset mereka.
“Mengenai kapan pembongkaran akan dilakukan, kami akan kembali berkoordinasi dengan aparat desa di sana,” tutur dia.
Di sisi lain, Camat Bungamayang, Hepni mengatakan, telah menginstrusikan warganya untuk membersihkan ketiga bangunan yang akan ditempati oleh para pelajar SDN 1 Handuyangratu. Proses pemindahan peralatan belajar seperti meja, kursi dan sebagainya akan dimulai sejak Sabtu besok.
“Jadi, mulai Senin mendatang, mereka sudah belajar di sana. Fasilitas toilet dan air bersih juga tersedia meskipun seadanya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Handuyangratu, Hermansah menyampaikan, akan melakukan musyawarah terlebih dulu dengan warga sebelum merobohkan bangunan eks balai dusun III tersebut. Meski begitu, pembongkaran belum akan mereka lakukan sepanjang belum ada kepastian dari pihak terkait mengenai pembangunan ruang kelas di sana.
“Kami mohon semua pihak terkait untuk memperhatikan nasib sekolah ini. Segeralah mendirikan bangunan baru karena memang sangat dibutuhkan,” terangnya.
Hermansah menjelaskan, status lahan yang sekarang ditempati sebagai lokasi belajar para siswa tersebut telah sah menjadi milik pemkab. Pihaknya telah menghibahkan lahan itu untuk pembangunan sekolah di sana. Surat hibahnya telah mereka sampaikan ke pihak sekolah.
“Mengenai adanya klaim sengketa lahan SDN yang lama, saya pastikan itu tidak ada karena sejauh ini masih belum terdengar ada pihak yang mengklaim tanah itu,” tegas dia.