Zainal Asikin/Teraslampung.com
Penganiayaan anak (Ilustrasi /shutterstock.com) |
BANDARLAMPUNG- Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs)Tuma’ninah Yasin Kota Metro, Fj, dilaporkan ke Polres Metro karena diduga menganiaya siswanya, belum lama ini. Akibat penganiayaan yang diduga dilakukan Fj bersama seorang penjaga sekolah tersebut, M Yusuf, siswa kelas X, harus dirawat di RSU Ahmad Yani Metro karena kepalanya luka parah akibat dibenturkan ke tembok dan dipukul dengan palu.
“Di dalam ruangan itu, anak saya ditanya dan dituduh sebagai pencuri uang temannya. Karena tidak merasa mencuri, anak saya bersikeras membantah. Tapi dengan mereka tetap dituduh sebagai pencurinya dan langsung dianiaya di ruangan Kepala sekolah itu,” kata Zulianto, ayah M. Yusuf, kepada teraslampung.com, Selasa (2/11) sore.
Menurut Zulianto, dalam penganiayaan itu, penjaga sekolah memukuli anaknya di bagian belakang kepalanya hingga berulang kali. Di ruangan itu pula Kepala Sekolah bernisial Fj juga ikut memukuli anaknya. Bahkan membenturkan kepala anaknya ke tembok ruangan. (Baca:Kepala Yayasan Benarkan Adanya Penganiyaan).
“Meski sudah dipukuli anak saya tetap tidak mengakui tuduhan bahwa anak saya mencuri uang. Tiba-tiba kepala sekolah ini dengan beringasnya mengetok kepala anak saya pakai palu. Lalu anak saya pingsan setelah dipukul pakai palu. Karena tidak sadarkan diri, anak saya lalu dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Yani Metro,” katanya.
“Masalah ini saya sudah laporkan ke polisi, saya berharap dapat segera diproses dan oknum sekolah yang sudah memukuli anak saya mendapat balasan apa yang sudah diperbuat terhadap anak saya,” imbuhnya.
Terkait kondisi M. Yusuf saat ini. Zulianto mengaku anaknya sudah mulai membaik. Saat ini anaknya sudah dapat diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit A. Yani. Namun, ia masih mengkhawatirkan kondisi kepala anaknya meski sudah dilakukan pemindaian (scanning) di kepalanya.
“Ya sudah discanning juga kepalanya. Saya takut terjadi apa-apa. Ya mungkin saat ini sudah membaik, tapi siapa tahu nanti satu atau dua tahun luka itu ternyata menimbulkan kerusakan di kepala anak saya. Alhamdulilah hari ini tadi, anak saya sudah bisa pulang mas setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit,” katanya.
Menurut Zulianto, pihak Yayasan Pondok Pesantren Tuma’ninah Yasin sudah datang untuk menjenguk anaknya dan menunjukkan itikad baik terkait persoalan tersebut. Namun ia tetap masih akan meneruskan persoalan tersebut ke proses hukum.
“Pak Walikota, Ahmad Chrisna Putra juga menjenguk anak saya saat masih di rawat di ruang syaraf, Senin (1/11) kemaren. Bahak pak Walikota juga bilang, sudah koordinasi dengan kepolisian untuk menuntaskan persoalan yang menimpa anak saya,”tandasnya.