Beras Makin Mahal, Pemkab Lampung Utara Gelar Operasi Pasar

Penyaluran Raskin di Lampung Utara (Ilustrasi)
Bagikan/Suka/Tweet:
Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Pemkab Lampung Utara bakal melakukan operasi pasar sebagai respons dari melonjaknya harga beras belakangan ini. Lonjakan harga beras akhir – akhir ini mencapai 10 hingga 20 persen.
“Naiknya harga beras yang mencapai 10 hingga 20 persen menjadi perhatian serius bagi Pemkab. Inilah a‎lasan mengapa kami ingin melakukan operasi pasar,” kata Pelaksana Tugas Asisten II Pemkab Lampung Utara, Syahrizal Adhar, usai menggelar rapat bersama dengan Dinas Perdagangan, Bagian Perekonomian terkait persoalan ini, Senin (15/1/2018).
Namun, sebelum merealisasikan rencana itu, ia mengatakan, ‎pihaknya akan terlebih dulu memantau kembali perkembangan harga beras di pasar – pasar. Langkah ini untuk memastikan apakah harga beras di pasaran terus menunjukan kenaikan atau malah penurunan.
“Kalau harganya masih tinggi juga, ‎operasi pasar akan segera dilakukan,” jelasnya.
Syahrizal mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Bulog Sub Divre Lampung Utara guna memastikan apakah cadangan beras yang dimiliki dapat mendukung rencana tersebut. Hasilnya, cadangan beras Pemkab yang ada di gudang Bulog mencapai 100 ton.
‎Di tempat sama, Kepala Dinas Perdagangan, Wan Hendri menyebutkan, beras – beras yang mengalami kenaikan harga di pasaran itu ialah beras dengan kualitas III. Normalnya harga beras itu hanya di kisaran harga Rp9.450/Kg, namun kini naik menjadi Rp10.000/Kg.
“Kenaikan ini terlalu tinggi dan cukup membebani warga,” kata dia.
Penyebab kenaikan harga ini, menurutnya, diperkirakan akibat keterbatasan stok beras di kalangan petani. Kondisi serupa dialami hampir ‎seluruh wilayah dan tak hanya di daerahnya. Salah satu cara untuk menekan kenaikan harga itu ialah dengan operasi pasar,
“Harga jual beras dalam operasi pasar hanya Rp9.500/Kg. Kami berharap, operasi ini mampu membuat harga jadi stabil,” harapnya.