TERASLAMPUNG.COM — Gubernur Lampung Ridho Ficardo meminta pengelola Terminal Rajabasa betul-betul memperhatikan keamanan di kawasan terminal. Ke depan, kata Ridho, Terminal Rajabasa direncanakan akan menjadi terminal modern modern yang nyaman bagi semua masyarakat.
“Telah dibuat gambaran dan skenario rancangan, kita usulkan ke Kementrian. Dari zaman saya sekolah di belakang terminal ini sampai saat sekarang belum ada perubahan fasilitas. Sekarang keamanan sudah kita kendalikan, ditelaah kita konsepkan bersama. Terutama petugas yang berjaga disini pasti lebih tahu apa yang dibutuhkan. Kita buat terminal modern yang nyaman untuk semua lapisan masyarakat,” kata Ridho, ketika mengecek arus mudik dan fasilitas Terminal Rajabasa, Bandarlampung, Senin (4/7/2016).
Menurut Ridho, yang penting terminal aman dulu. Pihak aparat keamanan harus menjaga terminal tersebut aman untuk masyarakat.
“Setelah aman, barulah akan direncanakan perbaikan sarana-prasarana,” katanya.
Di Terminal Rajabasa, Ridho melihat langsung perubahan keamanan di Terminal Rajabasa. Ia mendapatkan laporan dari pengelola terminal hingga dua hari menjelang Lebaran belum ada laporan tindak kejahatan di dalam terminal.
“Sangat aman. Namun, (ini) tetap belum selesai sampai benar-benar selesai, sehingga jangan sampai terlena. Semua petugas harus siap di arus balik. Siap siaga. Luwes, namun tetap waspada,” kata Ridho kepada para polisi yang memantau keamanan Terminal Rajabasa di Pos Pengamanan.
“Jangan pernah berpikir bahwa ini hal yang biasa. Karena setiap tahun berbeda. Ingat kata Jenderal Sudirman: Jangan lengah, karena lengah kita kalah, kekalahan membawa penderitaan,” imbuhna.
Keamanan dan kelancaran mudik tahun 2016 khususnya di Terminal Rajabasa mendapatkan apresiasi dari Gubernur Ridho. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak keamanan (TNI/Polri), LSM atau Ormas yang ikut senantiasa membuka posko pelayanan mudik. Untuk itu Ia meminta para satuan bersiap untuk hadapi lonjakan penumpang arus balik.
Membandingkan situasi terminal tempo dulu, Ridho mengisahkan ketika masa dirinaya SMA di Alkautsar yang terletak di belakang Terminal Rajabasa, sering kawan-kawannya menemukan mayat atau melihat langsung aksi-aksi kriminalitas.
“Itu dulu. Alhamdulillah sekarang lebih kita amankan. Tahun lalu, hanya ada 16 laporan kejahatan di pos polisi Rajabasa. Dan itu penumpang mengalami kejahatannya terjadi di perjalanan, dalam bus. Mereka lapor sesampainya di Terminal Rajabasa. Jadi tahun lalu sebenarnya nol kejahatan yang terjadi di sini,” katanya.
Dalam dua tahun terakhir keamanan di terminal yang pernah mendapat label terangker se-Asia Tenggara tersebut sudah dapat ditekan dan cenderung lebih kondusif. Hal ini bisa terlihat dari turunnya drastis angka kejahatan.