Beri Bantuan Alat Penunjang Usaha untuk Difabel, Kado Istimewa BEI di Hari Disabilitas Internasional

Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM–Penyandang disabilitas PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, mendapat kado terindah berupa bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) alat- alat penunjang usaha serta edukasi literasi dan Inklusi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di Hari Penyandang Disabilitas Internasional (HPDI), Selasa (3/12/2024).

Bantuan alat- alat penunjang usaha yang diberikan oleh BEI kepada penyandang disabiltas tersebut seperti kompor gas, hand mixer, oven listrik turbo, pres gelas plastik cup, kompor semawar gas, heat gun stasiun solder, multitaster analog heles, grinding wheel, alat cuci jet cleaner, tang, dan lainnya.

Selain memberikan bantuan, BEI juga memberikan edukasi terkait Literasi dan Inklusi keuangan. Hal ini sejalan dengan strategi nasional keuangan inklusif, salah satunya berfokus kepada para penyandang disabilitas, selain target perempuan, anak-anak, daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) dan sebagainya.

BEI menganggap, bahwa spektrum yang luas dari para difabel menjadi tantangan dalam memberikan kesetaraan akses produk dan jasa keuangan di Indonesia kepada mereka.

Oleh karena itu, BEI bersama OJK mengajak seluruh pelaku usaha jasa keuangan untuk memberikan kemudahan dan fasilitas bagi mereka (disabilitas) seperti mempermudah penyandang disabilitas dalam membuka rekening, pembiayaan kredit bagi pelaku usaha UMKM hingga memperoleh produk asuransi.

“Kami ucapkan terima kasih kepada BEI (Bursa Efek Indonesia) yang sudah memberikan bantuan CSR dan edukasi tentang nabung saham. Alhamdulillah, bantuan CSR ini sebagai kado terindah bagi kami (disabilitas) PPDI Lampung Selatan di momen Hari Penyandang Disabilitas Internasional tahun ini (2024),”kata Ketua Suroto, Ketua DPC PPDI Lampung Selatan, Selasa (3/12/2024).

Ia mengungkapkan, bantuan berupa alat- alat penunjang usaha yang diberikan oleh BEI, tentunya sangat bermanfaat sekali untuk menunjang usaha dan untuk perubahan serta kemajuan pelaku usaha UMKM para penyandang disabilitas.

“Terima kasih untuk BEI atas bantuannya, dan juga kawan-kawan penggiat literasi Desa Nabung Saham Sidorejo. Kami ucapkan terima kasih juga untuk Mas Zainal (Zai) dari Alinasi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung atas dedikasinya selama ini yang selalu memberikan suport dan edukasi kepada kami (disabilitas),”ucap bapak dua anak yang menekuni usaha sebagai penjahit ini.

Ucapan terima kasih juga dikatakan oleh Edi Waluyo, ketua PPDI Provinsi Lampung. Menurutnya, baru kali pertama dirinya dan para penyandang disabilitas lainnya di lampung Selatan, mendapatkan ilmu tentang nabung saham dan semoga kami (penyandang dissabilitas) bisa ikut andil dan menabung saham.

“Saya ucapkan terima kasih kepada BEI yang telah memberikan bantuan dan edukasi mengenai nabung saham bagi penyandang disabiltas. Baru kali ini, kami mendapatkan wawasan mengenai nabung saham dan gambaran apa itu saham, karena selama ini kami hanya taunya melalui televisi. Semoga edukasi ini bermanfaat dan kami bisa ikut andil menabung saham,”kata Edi.

Sementara Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung, Hendi Prayogi menuturkan, kami memberikan bantuan CSR berupa alat-alat penunjang usaha bagi penyandang disabilitas PPDI Lampung Selatan yang mana tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat.

“Ini adalah sebagai bentuk kepedulian perusahaan BEI kepada masyarakat, dan khususnya kawan-kawan penyandang disabilitas PPDI Lampung selatan. Mudah-mudahan apa yang diberikan ini, bisa digunakan dan bermanfaat untuk menunjang usaha kawan-kawan penyandang disabilitas,”kata Hendi.

Menurutnya, bahwa salah satu fokus BEI adalah teman-teman disabilitas, dan perusahaan BEI memiliki kegiatan atau program berupa CSR ini di seluruh Indonesia dengan PPDI, baik tingkat Nasional, Provinsi maupun Kabupaten.

“Untuk di Lampung, memang baru kali pertama yakni PPDI Lampung Selatan. Mudaha-mudahan, PPDI Lampung Selatan bisa menjadi role model (percontohan) untuk PPDI Kabupaten Lainnya,”ujarnya.

Selain itu, kata Hendi, Ia juga memberikan wawasan apa itu BEI serta edukasi literasi dan Inklusi agar tidak terjerumus investasi bodong, karena investasi bodong ini banyak terjadi dimana-mana dan target sasaran korbannya itu masyarakat desa yang terjerat dengan investasi bodong tersebut. Modusnya, warga diiming -iming keuntungan besar akan tapi tidak terdaftar di Oteritas Jasa Keuangan (OJK).

“Jadi kita berikan penjelasan apa itu BEI, supaya mereka mengerti mengenai BEI dan juga pasar modal. Selain itu, agar tidak terjerat yang namannya dengan investasi bodong,”ungkapnya.

Ia mengutarakan, bahwa di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan sudah ada Desa Nabung Saham (DNS) di Desa Sidorejo dan DNS Sidorejo ini diresmikan oleh BEI dan OJK pada tahun 2018 lalu. Tidak hanya itu saja, DNS Sidorejo ini juga menjadi desa pertama di Lampung dan kedua di Indonesia terkait nabung saham dan bahkan meraih penghargaan terbaik secara nasional.

“Saham atau pasar modal ini, bukan saja hanya untuk masyarakat kelas menengah atau high class (kelas atas) saja. Tapi juga, masyarakat desa (menengah ke bawah) bisa ikut investasi saham karena terbilang murah,”terangnya.

Ia menambahkan, di Kabupaten Lampung Selatan sudah ada enam Desa Nabung Saham, diantaranya adalah dua desa di kecamatan Sidomulyo yakni Desa Sidorejo dan Desa Seloretno. Lalu Desa Titiwangi dan Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro, Desa Kelawi Kecamatan bakauheni dan Desa Bumidaya Kecamatan Palas.

“Harapannya, enam desa di Lampung Selatan yang menjadai sebagai pilot project Desa Nabung Saham ini bisa mengedukasi masyarakat agar tidak terkena investasi bodong atau tidak resmi,”pungkasnya.

Perwakilan Perusahaan Sekuiritas, Juan Fitrah mengatakan, bahwa peruahaan sekuiritas ini adalah entitas yang berlisensi iain dari OJK untuk melakukan perdagangan efek di pasar modal. Perusahaan ini juga berperan sebagai fasilitator antara investor dan pasar untuk memfasilitasi pembelian efek, agar masyarakat bisa membeli saham atau berinvestasi di saham.

“Sekuritas ini adalah surat berharga yang menyatakan kepemilikan modal atau utang. Bentuknya, mulai dari saham, deposito, obligasi, sertifikat dan wesel. Jadi perusahaan sekuritas memiliki peran penting dalam dunia investasi dan lembaga ini harus memiliki izin dari OJK,”kata Juan.

Selain itu, kata Juan, pihaknya yang memandu dan membimbing masyarakat berinvestasi saham hingga menjadi investor. Sedangkan mengenai langkah-langkah bisa investasi saham, pertama harus memiliki rekening saham. Caranya, mendaftar secara online melalui aplikasi yang sudah disediakan menggunakan ponsel dengan persyaratan identitas diri (KTP), NPWP dan nomor rekening tabungan pribadi.

“Sebelum menabung saham, harus punya rekening saham terlebih dahulu. Untuk membuka rekening saham tidak ada biaya, namun ada syaratnya yakni KTP dan rekening bank,”kata Juan.

Melalui aplikasi itu, lanjutnya, kita mendaftar dengan mengisi data diri sesuai KTP. Setelah diisi dan registrasi selesai, barulah masuk ke tahap verifikasi. Setelah proses semua itu selesai dilakukan, barulah bisa beli saham melalui aplikasi secara daring (online) menggunakan ponsel.

“Untuk beli saham ini, semua sudah dilakukan seacara online. Kalau dulu, beli saham harus datang ke kantor bursa efek yang ada di jakarta. Karena kemajuan teknologi, sekarang sudah digitalisasi,”pungkasnya.

Zai I Teraslampung.com