BKP Lampung Selatan Ajak Masyarakat Kembangkan Makanan Lokal Khas Daerah

Bagikan/Suka/Tweet:

Iwan J Sastra/Teraslampung.com

 Pelatihan teknis pembuatan pangan lokal, di Aula Wisma Belerang, Kalianda, Kamis (13/8) siang.

KALIANDA – Kepala BKP Lampung Selatan Ir. Rini Ariasih mengatakan, untuk mengembangkan sekaligus mempromosikan makanan lokal khas daerah tersebut, Pemkab Lampung Selatan melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) Lampung Selatan giat menyosialisasikan tentang tata cara pengolahan bahan pangan lokal kepada masyarakat Lampung Selatan, baik melalui kelompok usaha jasa boga maupun pengelola kantin sekolah.

“Dengan adanya pengembangan panganan lokal  ini, kami berharap dapat meningkatkan konsumsi pangan yang beragam di tingkat rumah tangga, meningkatkan pendapatan keluarga, sekaligus mempromosikan panganan lokal khas daerah Lampung Selatan, agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Rini Ariasih, saat ditemui Teraslampung.com, di sela-sela acara pelatihan teknis pembuatan pangan lokal, di Aula Wisma Belerang, Kalianda, Kamis (13/8) siang.

Menurut Rini, Lampung Selatan kaya hasil pertanian yang dapat diolah menjadi makanan lokal khas daerah setempat. Hasil pertanian itu mulai dari buah pisang, ketela, singkong, jagung, labu dan tanaman umbi-umbian lainnya yang tersebar di lahan pertanian di Lampung Selatan.

Sayangnya, hingga kini masih banyak masyarakat khususnya para pemilik usaha jasa boga di Lampung Selatan yang belum bergairah memanfaatkan hasil-hasil pertanian tersebut untuk  diolah menjadi makanan lokal khas daerah. Padahal, makanan hasil olahan dari bahan pangan lokal seperti simpok labu, kue bolu singkong, roti gegandu, keripik pisang dan ketela, wingko pisang, maupun makanan ringan lainnya, memiliki rasa yang tidak kalah nikmatnya dengan makanan mewah dan ber-merek yang tersedia di supermarket atau toko kue ternama yang ada di kota-kota besar.

Rini mengatakan pihaknya selalu mengagendakan pelatihan-pelatihan tentang cara-cara pengolahan makanan berbahan pangan lokal, bagi kelompok-kelompok usaha jasa boga dan pengelola kantin sekolah setiap tahunnya. Sebab, lanjutnya, makanan lokal merupakan panganan yang mudah diperoleh, memiliki jenis yang beragam, serta dapat diproduksi baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun dijual.

Dikatakannya, pelatihan teknis pembutan pangan lokal bagi para pelaku usaha jasa boga, kelompok wanita tani (KWT) dan pengelola kantin sekolah se- Kabupaten Lampung Selatan ini, selain untuk mewujudkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga melalui peningkatan konsumsi dan ketersediaan pangan lokal, juga sebagai upaya percepatan promosi makanan lokal khas Lampung Selatan.

“Intinya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keanekaragaman produksi bahan pangan lokal bagi peningkatan pertumbuhan dan kehidupan manusia di masa mendatang. Sekaligus meningkatkan keterampilan masyarakat dalam hal mengolah makanan berbahan pangan lokal,” katanya.

Dalam kegiatan pelatihan teknis cara pembuatan pangan lokal kali ini, pihak BKP Lampung Selatan mengundang nara sumber dari Ikatan Jasa Boga (IKABOGA) Bandar Lampung Ellyani S.Pd, MM yang menyampaikan materi, tentang cara pengolahan makanan berbahan dasar panganan lokal seperti brownis pisang, candil talas, cake labu kuning, empek-empek berbahan singkong, dan minuman juice ceria berbahan buah jambu biji dan jeruk.