Iwan J Sastra/Teraslampung.com
Ir Rini Ariasih |
KALIANDA – Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Lampung Selatan terus berupaya memperkuat koordinasi fungsional yang efektif, dengan melibatkan seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat. Itu dilakukan guna mempertahankan ketahanan pangan lokal di kabupaten serambi pulau sumatera ini.
Kepala BKP Lamsel Ir. Rini Ariasih menuturkan, upaya penguatan fungsional yang efektif dilakukan dengan cara menggelar berbagai ajang perlombaan di bidang ketahanan pangan antar masyarakat. Seperti halnya yang dilaksanakan BKP Lamsel pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-34, di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, pada Selasa (16/17) lalu.
“Pada peringatan hari pangan sedunia kemarin, kami menggelar berbagai perlombaan di Kecamatan Sragi. Kegiatan tersebut, merupakan salah satu upaya kami dalam rangka penguatan sekaligus mempertahankan ketahan pangan di kabupaten ini (Lamsel, red),” ujar Rini Ariasih, kepada Teraslampung.com, diruangkerjanya, Rabu (17/12) siang.
Rini menjelaskan, adapun perlombaan yang digelar diantaranya adalah lomba nasi tumpeng non beras yang diikuti oleh ibu-ibu PKK desa dan kecamatan dan menggelar pameran hasil olahan pangan lokal oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Tani P2KP se-Kabupaten Lamsel.
“Kami juga mencanangkan Gerakan Aksi Panganan Jajanan Anak Sekolah (GAPJAS) yang sehat dengan memberikan contoh bekal sehat bagi anak sekolah dasar, serta pembagian stiker mutu dan keamanan pangan yang diharapkan dapat ditempel dikantin-kantin sekolah sebagai wujud sosialisasi mutu dan keamanan pangan,” jelasnya.
Berbagai kegiatan yang dilaksankan tersebut, lanjut Rini, juga sebagai ajang promosi dan edukasi dalam rangka ketahanan dan kemandirian pangan. Sehingga diharapkan, mampu meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi.
“Semua kegiatan lomba yang digelar BKP Lamsel, merupakan salah satu upaya untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya optimalisasi sumberdaya lokal guna kemandirian pangan. Karena, bahan dasar yang digunakan dalam lomba merupakan bahan pangan yang mudah didapat. Kegiatan semacam ini tentunya akan terus kami gelar, agar program ketahahan pangan di Lamsel bisa terus berjalan dengan optimal,” katanya.