Iwan J Sastra/Teraslampung.com
Kepala BKP Lampung Selatan. Ir. Rini Ariasih |
LAMPUNG SELATAN – Untuk mendukung ketahanan pangan, Badan Ketahan Pangan (BKP) Lampung Selatan membangun sejumlah lumbung pangan. Hingga saat ini telah ada 20 unit lumbung pangan di Lamsel yang tersebar di sejumlah kecamata, BKP Lamsel terus berupaya meningkatkan pengelolaan lumbung yang dibangun dengan dana alokasi khusus (DAK) itu secara aktif.
“Lumbung pangan antara lain sudah dibangun di Kecamatan Sidomulyo, Jati Agung, Way Panji, Palas, Natar, Sragi, Candipuro, Ketapang, Kalianda, Merbau Mataram, Way Sulan, dan Kecamatan Penengahan. Tujuan utama dari pembangunan lumbung pangan adalah, untuk menjamin ketersediaan pangan di tingkat kelompok tani, sebagai upaya antisipasi menghadapi kejadian rawan pangan ketika peceklik, terjadinya pelonjakan harga pangan, serta adanya bencana alam,” kata Kepala BKP Lampung Selatan, Rini Ariasih, kepada Teraslampung.com, Kamis (26/11).
Dikatakannya, lumbung pangan juga memiliki fungsi sebagai tabungan kelompok tani. Menurutnya, jika sewaktu petani memasuki musim tanam, gabah yang disimpan di lumbung pangan bisa dijual sebagai modal untuk menanam padi atau bibit pangan lainnya.
“Selain itu, keberadaan lumbung pangan juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk simpan pinjam diantara anggota kelompok tani. Kami berharap lumbung pangan yang sudah ada saat ini bisa terus dikelola secara aktif oleh masing-masing kelompok tani. Dengan harapan, ketahanan pangan di Kabupaten Lampung Selatan bisa terus meningkat,” katanya.
Lumbung pangan merupakan sarana atau tempat penyimpanan bahan pangan bagi masyarakat desa
yang dimanfaatkan pada saat memasuki musim paceklik atau kerawanan pangan.
Undang – Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan menyebutkan, bahwa ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.